Berita Lampung

Diskes Tanggamus Sosialisasi Pencegahan DBD di Gisting

Dalam sosialisasi pencegahan DBD ini, Diskes Tanggamus yang dibantu oleh Puskesmas Gisting menyambangi rumah-rumah warga yang terindikasi menjadi temp

Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi
Diskes Tanggamus sosialisasi pencegahan DBD di Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Tanggamus, Senin (9/10/2023). 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus menyosialisasikan pencegahan DBD ke masyarakat di Kecamatan Gisting, Senin (9/10/2023).

Sosialisasi pencegahan DBD ini bertujuan untuk menekan kasus DBD di Tanggamus, Lampung.

Dalam sosialisasi pencegahan DBD ini, Diskes Tanggamus yang dibantu oleh Puskesmas Gisting menyambangi rumah-rumah warga yang terindikasi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Salah satu warga yang diberikan sosialisasi DBD ini adalah Yuliana, warga Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Tanggamus.

Yuliana mengatakan, sejauh ini dirinya telah melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk di rumahnya.

"Untuk pencegahan, saya menutup penampungan air dan membersihkan sampah yang bisa menampung air agar nyamuk tidak bisa bersarang di situ," kata Yuliana.

Ia juga telah mengetahui gejala-gejala dan tanda dari penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

"Kalau tanda DBD ini yang saya ketahui seperti demam dan bintik merah," ujarnya.

Diskes Tanggamus dan Puskesmas Gisting juga melakukan pengecekan lingkungan rumah Yuliana untuk memastikan tidak ada tempat sarang nyamuk.

Petugas juga menyambangi rumah bernama Lusiawan di Pekon Gisting Bawah.

Ia mengaku telah melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumahnya.

"Untuk mencegah DBD biasanya saya melakukan bersih-bersih rumah agar tidak ada sarang nyamuk. Selain itu, saya menguras tempat penampungan air juga," ucapnya.

Lusiawan mengatakan, pengurasan tempat penampungan air dilakukan tiga hari sekali.

Johan Wahyudi, staf Pengendalian Penyakit Diskes Tanggamus, mengapresiasi upaya pencegahan yang dilakukan oleh Lusiawan.

"Pengurasan penampungan air setuju tiga hari sekali. Itu cukup bagus, karena telur nyamuk itu menetas selama 7 hari," kata Johan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved