Siswa SMK Tewas Dikeroyok

SMK 2 Mei Bandar Lampung Bantah Siswanya Terlibat Tawuran Maut

Berdasarkan informasi yang beredar, siswa SMK BLK terlibat tawuran dengan siswa dari SMK 2 Mei dan SMKN 2 Bandar Lampung.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Kepala SMK 2 Mei Bandar Lampung Muchyidin saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (1/11/2023). Ia membantah siswanya terlibat dalam tawuran yang menewaskan siswa SMK BLK. 

"Tapi kalau nanti terbukti ada yang terlibat, tentu pasti kami tindak tegas dan kami pulangkan ke rumah orang tuanya," lanjutnya.

Lebih Lanjut, Muchyidin mengatakan pihaknya juga telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan SMK seluruh Bandar Lampung guna membahas hal tersebut.

Hasilnya, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) sepakat membentuk tim untuk melakukan razia secara berkala.

"Dari pertemuan rapat MKKS disepakati agar sekolah melakukan razia secara berkala. Kalau ada yang ditemukan benda-benda aneh kita sita dan berikan sanksi kepada anak tersebut," katanya. 

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Bandar Lampung Edi Hardjito tidak memberikan jawaban pasti terkait dugaan keterlibatan siswanya dalam tawuran tersebut.

Ia hanya menyampaikan turut prihatin atas peristiwa tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar meninggal dunia.

Namun, ia tidak membantah maupun membenarkan siswanya terlibat tawuran tersebut.

"Terkait fenomena yang terjadi (tawuran), yang pertama kita semua prihatin, sangat prihatin. Sebetulnya dari pihak sekolah sudah membentuk masing-masing tim pengendalian kenakalan anak-anak ini," ungkap Edi Hardjito.

"Tetapi, (tawuran) yang selalu terjadi adalah di luar jam sekolah, seperti yang terjadi baru-baru ini, ini menjelang magrib, sekolah sudah pulang belum sampe rumah," imbuhnya.

Edi berharap peristiwa tawuran tersebut tidak terulang lagi dan dapat dijadikan pelajaran.

"Kita berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Kasihan anak-anak ini menjadi korban provokasi. Apalagi sudah berurusan dengan kepolisian," kata dia.

"Saya juga meminta kepada orang tua jangan abai. Kalau pulang sekolah ditanya, cek handphone anak-anak isinya apa. Kalau ada yang aneh-aneh, orang tua punya kewajiban untuk memeriksa dan menanyakan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Edi mengaku sudah berkomunikasi dengan para kepala SMK di Bandar Lampung untuk kembali mengaktifkan tim monitoring untuk menjaga kondusivitas masing-masing sekolah.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved