Berita Lampung

Yayasan Baitul Jannah Masih Bahas Kasus Anak Andika Kangen Band Dibentak Wali Murid

Yayasan Baitul Jannah masih membicarakan persoalan anak Andika Kangen Band yang dibentak oleh orangtua siswa SD di sekolah tersebut.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: taryono
(Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra).
Yayasan Baitul Jannah masih membicarakan persoalan anak Andika Kangen Band yang dibentak oleh orangtua siswa SD di sekolah tersebut. 

"Dalam kegiatan pada hari pahlawan itu anak saya manggung pada hari pahlawan dan menari bersama temannya ARO anak Af tersebut," kata Andika.

Rekan anaknya, ARO yang merupakan anak dari Af membawa mainan kartu pokemon. 

"Jadi anak saya datang mengambil kartu pokemon tersebut hingga menangis," kata Andika. 

Anaknya juga pernah pecahin tupperware milik ARO ini akan tetapi diganti. 

"Jadi dari informasi ART saya yang mengawal anak saya di sekolah, tiba-tiba datang tanya nama anak saya," kata Andika.

Orang tua siswa ARO teman anaknya ini memanggil dengan kerasnya hingga terdengar sampai keluar banyak orang tua siswa mendengar. 

"Anak saya dibentak oleh orang tua tersebut, guru juga takut dan tidak berani melawan karena kerasnya bentakan orang tua siswa tersebut," kata Andika. 

Ia mengatakan, ART menyampaikan kepadanya dan mengatakan mau tempeleng atau memukul. 

"Jadi orang tua ini mengatakan, bahwa dirinya tidak takut siapa kamu, gada urusan mau Andika artis, jangan mentang-mentang anak artis kamu tidak berani menempeleng," kata Andika menirukan ucapan orang tua ARO tersebut. 

Ia mengatakan, anaknya saat ini pasca kejadian tersebut mengalami ketakutan dan cemas hingga tidak mau makan.

"Anak saya mengalami sakit panas dan korban dirawat di rumah sakit, atas kejadian tersebut saya melaporkan ke Mapolresta Bandar Lampung," kata Andika. 

Ia mengatakan, dirinya sebagai warga sipil sengaja melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. 

"Saya tidak terima anak saya dibentak hingga dimarahin, dan sekarang diopname dan sangat shock berat," kata Andika.

Dirinya menyerahkan kasus ini kepada kepolisian dan dirinya mengikuti hukum yang berlaku. 

"Saya tidak pernah membawa titel saya sebagai artis, saya ini hanya orang biasa," kata Andika.

Dirinya berharap emosi orangtua itu bisa dikontrol dan kalau tidak terbendung bisa menemuinya. 

"Saya juga ada di dalam grup sekolah tersebut dan seharusnya yang menegur pihak sekolah," kata Andika. 

Dirinya percayakan semua proses hukum ini kepada pihak kepolisian dan dirinya hanya manusia biasa.

(Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra). 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved