Liputan Khusus

Tak Ada Pasien di Lampung Meninggal dengan Diagnosa ISPA

Di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) Kota Bandar Lampung, tercatat ada 110 pasien yang berobat karena ISPA tahun ini.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ilustrasi - Tampak depan RSUDAM. Sejumlah pasien ISPA menjalani rawat inap di RSUDAM Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Meskipun kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) di Lampung capai ratusan ribu kasus tak sampai akibatkan pasien meninggal dunia.

Di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) Kota Bandar Lampung, tercatat ada 110 pasien yang berobat karena ISPA tahun ini. Rinciannya, 43 orang rawat jalan dan 67 orang rawat inap.

Baca juga: Kasus ISPA Banyak Ditemukan di 2 Kecamatan Bandar Lampung

Baca juga: ISPA di Lampung Tengah Tinggi Capai 72.622 Kasus

Sementara di Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Kota Bandar Lampung ada 53 orang pasien.

Direktur Utama RSUDAM, dr Lukman Pura mengatakan, ada ratusan orang berobat ke RSUDAM karena ISPA.

"Jadi benar penyakit ISPA dikarenakan adanya perubahan iklim, karena banyaknya panas, debu hingga mengakibatkan risiko untuk penyakit ISPA terjadi," jelasnya, Selasa (21/11).

Pasien ISPA ini kebanyakan berusia lima tahun namun ada juga yang lanjut usia (lansia). "Tidak ada korban jiwa penyakit ISPA selama dua tahun terakhir," kata dr Lukman.

Menurut dr Lukman, penyakit ISPA bisa menjadi rentan jika tidak ditangani dengan baik. Namun, penyakit ini relatif bisa ditangani oleh rumah sakit yang sedang atau ringan.

Karena itu, pasien ISPA umumnya banyak terlihat di rumah sakit level D atau puskesmas.

Sementara itu, Kepala Rekam Medik (RM) RSBW Nintya Nahampun mengatakan, tahun ini paling banyak pasien datang di bulan Oktober yakni 9 orang.

“Kalau untuk pasien meninggal dunia dengan diagnosa ISPA tidak ada," kata Nintya.

Direktur RS Bumi Waras Dr Arief Yulizar mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah.

"Sebaiknya digunakan kembali masker, karena untuk mengantisipasi ISPA. Masyarakat juga sebaiknya menghindari debu,” kata dr Arief.

Ratusan Ribu Kasus ISPA Serang Balita hingga Lansia

Ratusan ribu kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA ) terjadi di Lampung.

Ternyata ISPA  menyerang tidak pandang usia warga di Lampung, karena yang terjangkit penyakit tersebut mulai dari balita hingga lansia.

Mayoritas gejala yang dialami warga Lampung yang terkena ISPA mulai dari batuk, pusing dan tenggorokan sakit. 

Seperti yang dialami Lala, warga Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung terlihat batuk berkali-kali.

Dengan wajah tertutup masker ia mengantre berobat di Puskesmas Kedaton bersama pasien lainnya, Kamis (23/11/2023).

Lala, mengaku sudah seminggu mengalami batuk-batuk, pusing, dan tenggorokan sakit.

“Ini batuknya tidak hilang-hilang, sudah seminggu. Jadi saya berobat ke puskesmas hari ini. Apa mungkin saya terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),” ujarnya.

Pantauan Tribun, sudah berbulan-bulan ini banyak fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit ramai warga yang berobat karena mengalami batuk-batuk disertai sakit tenggorokan dan flu yang diduga ISPA.

Mereka yang mengalami batuk-batuk ini berusia beragam, mulai dari balita hingga orang tua.

Sementara berdasarkan data yang dikumpulkan Tribun dari dinas kesehatan kabupaten/kota, setidaknya ada 200 ribu lebih kasus ISPA sejak Januari-Oktober 2023. Data itu terkumpul dari 8 dinas kesehatan kabupaten/kota di Lampung.

Jika data yang terkumpul berasal dari seluruh kabupaten/kota yakni 15 daerah, maka jumlahnya bisa lebih besar lagi.

ISPA sendiri menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Desti Mega Putri, merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas, termasuk jaringan sinus atau rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura.

Adapun gejala dari ISPA mulai dari batuk berdahak maupun batuk kering. Lalu hidung tersumbat lendir dan pembengkakkan, kemudian sakit tenggorokan, demam hingga sesak napas.

"Lalu juga sakit kepala, nyeri otot dan sendi, lemas, suara serak atau hilang hingga nyeri sinus. Bahkan juga mual muntah, diare hingga nafsu makan menurun," terangnya.

Pantauan Tribun di sejumlah puskesmas dan rumah sakit terlihat cukup banyak warga yang antre berobat karena ISPA, Kamis (23/11). Suara batuk-batuk pasien bahkan terdengar sahut menyahut. (Tribunlampung.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved