Berita Lampung

Tanggapan Pemkab Lampung Barat Soal Longsor di Kebun Raya Liwa

Pemkab Lampung Barat memberikan tanggapannya terkait longsor yang terjadi di destinasi wisata Kebun Raya Liwa (KRL).

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kepala DLH Lampung Barat, M Henry Faisal. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Terkait longsor yang terjadi di destinasi wisata Kebun Raya Liwa (KRL), Pemkab Lampung Barat memberikan tanggapannya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Lampung Barat, M Henry Faisal mengatakan, pihaknya sudah bersurat kepada pimpinan dan stakeholder terkait atas kejadian longsor di Kebun Raya Liwa Lampung Barat ini.

Baca juga: Progres Pembangunan Jalan di Lampung Barat Tahun 2023 Capai 90 Persen

Baca juga: Pembangunan Gedung PLUT di Lampung Barat Sudah Selesai

“Atas kejadian longsor di Kebun Raya Liwa ini, kami DLH Pemkab Lampung Barat langsung membuat surat yang ditujukan kepada Bupati, BPBD, Bappeda, BPKD,” ujar dia, Jumat (1/12/2023).

“Namun belum mendapat tanggapan, dan kami masih menunggu hal tersebut untuk mengatasi masalah ini,” sambungnya.

Henry mengaku, pihaknya juga sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait permasalahan longsor yang terjadi di KRL.

“Karena kejadian longsor di KRL itu bukan hanya sekali ini saja. Pernah terjadi juga waktu itu, itu terjadi karena kondisi geografis di Lampung Barat,” sebutnya.

“Sudah beberapa kali koordinasi dengan Kementerian PUPR, namun belum dapat terealisasi karena masih ada hal urgent lainnya,” tambahnya.

Selain itu, jelas Henry, dirinya juga akan menyampaikan permasalahan ini pada rapat evaluasi yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

“Permasalahan ini juga akan saya sampaikan di rapat evaluasi dengan Pj Bupati yang akan dilaksanakan di Jakarta pada hari Jumat nanti,” jelas dia.

“Akan saya laporkan semuanya, karena memang permasalahan longsor di KRL ini butuh penanganan secara menyeluruh,” lanjutnya.

Menurutnya, penanganan longsor di KRL tersebut tidak bisa hanya dilakukan dengan penanganan sementara.

“Karena kalau hanya dilakukan sementara ya malahan nantinya kita kerja dua kali kalau seperti itu,” imbuhnya.

“Apalagi itu kan ikon Lampung Barat, nanti pengunjung takut untuk berkunjung. Sekarang aja mereka udah bingung mau kencing di mana,” tambahnya.

Sebelumnya, pihak pengelola destinasi wisata Kebun Raya Liwa (KRL) Lampung Barat menyebut wisatawan yang berkunjung pada lokasi wisata tersebut berkurang.

Berkurangnya pengunjung pada destinasi wisata KRL Lampung Barat ini terjadi disebabkan oleh longsor yang terjadi di sejumlah titik lokasi wisata itu beberapa waktu lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved