Perjuangan Dirikan Klinik Bersalin, dr Risa Anggap Pasien Seperti Keluarga

Sebab ketika itu Covid-19 sedang tinggi yang membuat banyak orang jadi tidak bebas pergi kemanapun termasuk ke klinik, apalagi yang berhubungan dengan ibu hamil yang dapat terjadi keluhan sewaktu waktu secara mendadak.

"Layanan telemedicine, dan layanan lain di klinik ini biayanya sangat terjangkau, karena kami inginnya siapa saja bisa datang ke klinik ini," ucap ibu dua anak itu.

Bahkan jika bertemu dengan pasien yang kurang mampu, dr Risa dan dr Zulfadli akan membebaskan biayanya secara diam diam tanpa diberi tahu di awal. 

dr Risa dan dr Zulfadli berprinsip menjalani profesinya dengan sepenuh hati dengan siapapun tanpa memandang kenal tidaknya, dan mereka akan membantu siapapun semampunya.

Pasien pun banyak sekali yang mengganggap dr Risa dan dr Zulfadli sebagai keluarga, dan keduanya juga menganggap pasien seperti keluarga.

Selain dr Risa dan dr Zulfadli, di klinik ini juga ada dr. Ayang dan dr. Taufik, Sp.A.

Untuk memperkenalkan klinik ini dr Risa dan dr Zulfadli hanya mengandalkan media sosial.

Namun ternyata, pasien yang sudah pernah datang ke klinik ini banyak yang membantu perkenalkan klinik ini dari pasien ke pasien lain.

Lama kelamaan pasien yang datang ke klinik ini jumlahnya semakin banyak, bahkan sering antar pasien bertemu di ruang tunggu bersama teman teman yang berbarengan kontrol atau berobat.

Di antara pasien-pasien itu ada juga pasien yang sudah kenal dan percaya sejak lama dengan dr Risa dan dr Zulfadli.

Sebelum mendirikan Klinik Bersalin Utama Bunda Kartini Premiere dr. Risa dan dr. Zulfadli sudah aktif praktek di klinik milik Ibunda dr Zulfadli yakni Klinik Bidan Kartini sejak tahun 2014, dan berhasil merintis kepercayaan banyak pasien.

Selama menjalani klinik ini satu satunya kesulitan yang dialami dr Risa dan dr Zulfadli adalah mempertahankan kualitas SDM terbaik.

Sebab untuk mempertahankan standar pelayanan yang terbaik, perlu leadership dan tim work yang mau mengikuti visi misi baik yang sudah dijalankan.

"Kami inginnya memiliki SDM terbaik, satu visi misi, memberikan layanan terbaik ke pasien, memperlakukan pasien seperti keluarga sendiri, dan selalu ramah ke pasien," ucap dokter kelahiran Bandar Lampung, 13 Desember 1992 itu.

Dirikan Baby Cuty Studio