Berita Lampung

Pemkab Lampung Selatan Masukkan 4 Desa Jadi Objek Wisata 2024

Kadis PMD Lampung Selatan Erdiyansyah, mengatakan pihaknya memasukkan 4 desa jadi objek wisata 2024.

Tribunlampung.co.id/Dominus Desmantri Barus
Kadis PMD Lampung Selatan Erdiyansyah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Selatan - Pemkab Lampung Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) setempat mendorong desa yang memiliki potensi obyek wisata untuk dikembangkan dan dikelola melalui badan usaha milik desa (BUMDes).

Kadis PMD Lampung Selatan Erdiyansyah, mengatakan pihaknya memasukkan 4 desa jadi objek wisata 2024.

"Tahun ini, kami telah merancang pilot project desa wisata yang dikelola oleh BUMDes dan diharapkan kedepan bisa menjadi obyek wisata yang diminati oleh masyarakat," kata Erdi, Senin (19/2/2024).

"Diantaranya, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan dan Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo," sambungnya.

Erdi menjelaskan, proyek percontohan desa wisata telah memiliki kelembagaan pengelolaan yang sudah baik, variasi objek wisata, home stay, pertunjukan seni, atraksi seni budaya, akses dan sarana penunjang pariwisata.

Diteruskannya, sesuai arahan Bupati Lampung Selatan bahwa penggalian potensi desa melalui desa wisata harus terus dilakukan.

Apalagi memang saat ini sesuai Permendes no 7 tahun 2023 bahwa desa wisata menjadi prioritas utama desa.

Selain penuntasan kemiskinan ekstrim, ketahanan pangan dan penuntasan stunting.

Erdi menyebut Lampung selatan memiliki potensi wisata luarbiasa.

"Lampung Selatan memiliki aksebilitas 6 exit tol, bandara, dan pelabuhan laut. Ditambah dengan adanya Bakauheni Harbour City. Tentu menjadi pemicu bagi desa untuk mengambil keuntungan dari posisi strategis tersebut untuk mendapatkan Pendapatan desa," kata Erdi.

"Terbukti dari Desember dan libur Nataru akhir 2023 kemarin semua destinasi wisata penuh. Begitu juga penginapan. Termasuk juga destinasi wisata desa," sambungnya.

Erdi menyebut lebih dari 30.000 pengunjung di desa wisata, seperti WTC, Waykalam, Minang Rua, Kecapi, Suak, Legundi, dan lainnya.

Ia pun berharap pada 2024, semua destinasi desa wisata dapat lebih mengembangkan kapasitasnya,

"Yang sudah maju ditingkatkan lagi pelayanannya. Kalau bisa ditambah lagi atraksi dan seni budaya. Terutama penyediaan homestay, kuliner, oleh-olehnya," katanya.

"Untuk desa wisata berkembang ditambah lagi sarana prasarananya. Seperti Aula, Gazebo, tempat ibadah dan lainnya. Bagi desa wisata rintisan bisa ditambah lagi sarana prasarananya. Seperti akses perbaikan jalan, papan petunjuk, keamanan," sambungnya.

Erdi mengatakan yang paling utama semua desa memastikan bahwa lokasi wisata mereka itu ada di google maps.

"Karena saat ini jaman sudah digital. Kalau bisa semua desa sudah digitalisasi. Minimal desa wisatanya sudah ada di google maps, agar pengunjung bisa tau lokasinya wisatanya dimana," ujarnya.

Erdiyansyah juga menyebut perlunya perdes untuk menjadi dasar hukum bagi desa wisata dalam pengambilan pendapatan desa,

"Agar tidak bertentangan dengan aturan diatasnya," ucapnya.

"Hal ini akan segera ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak terkait agar perdes desa wisata dapat terealisasi," sambungnya.

Erdi mengatakan sebanyak 50 desa di Lampung Selatan sudah ditetapkan menjadi desa wisata.

"Tahun lalu, sudah ada 50 desa wisata yang dicantumkan dalam Surat Keputusan Bupati Lampung Selatan tertanggal 14 Agustus 2023," katanya.

Hal itu merujuk pada SK Bupati Lampung Selatan No B/576/IV.13/HK/2023, tentang Penetapan Desa Wisata di Kabupateb Lampung Selatan, pada 14 Agustus 2023.

Erdiyansyah mengatakan pertumbuhan desa wisata di Lampung Selatan meningkat pesat dalam 3 tahun terakhir.

"Sejak 2021 perkembangan Desa Wisata mengalami peningkatan signifikan. Dari hanya 8 desa wisata yang ditetapkan. Lalu, pada 2022 menjadi 20 desa wisata. Kemudian pada 2023 meningkat menjadi 50 desa wisata," kata Erdi.

Lalu, Erdiyansyah pun merinci jenis-jenis desa yang ada, desa wisata tersebut diantaranya desa wisata maju, berkembang dan desa wisata rintisan.

Dimana terdiri dari 5 desa wisata maju yakni:

1. Belerang Simpur, Cecakhah Kenali, desa Kecapi, Kecamatan Kalianda.

2. Pantai Muara Indah, Pandai Keramat, Pantai Cukuh Perah, Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo.

3. Air terjun dan hutan desa Waykalam, Kecamatan Penengahan.

4. WTC, Keratuan Menangsi, Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan.

5. Pantai Minang Rua, dan air terjun, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni.

Lalu, 26 desa wisata berkembang yakni

1. Embung Way Ratu, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar.

2. UMKM kreatif, Desa Bumisari, Kecamatan Natar.

3. Gunung Batu, Desa Srikaton, Kecamatan Tanjung Bintang.

4. Teropong kota, Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda.

5. Kawasan wisata, Grand Elty, Mangrove, Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda.

6. Pantai Maja, Goa Jepang, Batu Kapal, Desa Maja, Kecamatan Kalianda.

7. Pantai Semukuk, Desa Pauh Tanjung Iman, Kecamatan Kalianda.

8. Kampung si Oke (kreatif) Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo.

9. Paljo, alun-alun kecamatan (kreatif) Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo.

10. Sebalang, Sentra Tapis, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung.

11. Kolam renang Sukamulya, Desa Sukamulya, Kecamatan Palas.

12. Wisata prasasti batu tulis, Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas.

13. Taman Asmoro, air panas Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung.

14. Wisata Pancur Indah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung.

15 Pantai Onaria Desa Tri Dharmayoga, Kecamatang Ketapang.

16.Pantai Batu Putih, Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang.

17. Pantai Jandong, Gazebo, Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa.

18. Pantai Way Muli, Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa.

19. Way Tayas, Pantai Sukaraja, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa.

20. Pantai Tejang Pulau Sebesi, Gunung Anak Krakatau, Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa.

21. Pantai Tanjung Gading, Desa Tanjung Gading, Kecamatan Rajabasa.

22. Pantai Canti, Way Biyah Kolam, air terjun Desa Canti, Kecamatan Rajabasa.

23. Air terjun cijuet, Citis, Desa Cugung, Kecamatan Rajabasa.

24. Alun-alun desa (kreatif) Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro.

25. Pantai Belebu, Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni.

26. Tanjung Tua, Menara Siger, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni.

Kemudian, 19 desa wisata rintisan yakni

1. Alas kebun karet, Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang.

2. Tambang Besi Belanda, Desa Galih Lunik, Kecamatan Tanjung Bintang.

3. Wisata air Tengkujuh, Desa Tengkujuh, Kecamatan Kalianda.

5. WBK, Bunaken Merambung, Desa Padan, Kecamatan Penengahan.

6. Way Ham Kawoh, Desa Penengahan, Kecamatan Penengahan.

7. Wisata air Banjarmasin, Desa Banjarmasin, Kecamatan Penengahan.

8. Agrowisata Desa Bali Agung, Kecamatan Palas.

9. Curug Gajah Mati, Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang.

10. Pantai Pedada, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang.

11. Pantai Legundi, Desa Legundi, Kecamatan Ketapang.

12. Embung Cadas Putih, Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi.

13.Pasar Apung, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi.

14. Way Guyuran atau air terjun, Desa Kota Guring, Kecamatan Rajabasa

15. Air terjun, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Merbau Mataram.

16. Agrowisata kebun jeruk, Desa Mulyosari, Kecamatan Tanjung Sari.

17. Wisata Embung Selawe, Desa Sidomukti, Kecamaatan Tanjung Sari.

18. Sentra keripik UMKM, Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan.

19. Miniatur budaya Bali, Desa Bali Nuraga Kecamatan Way Panji.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved