Pemkot Bandar Lampung
Disperkim Bandar Lampung Bakal Tata Kawasan Kumuh
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Bandar Lampung bakal menata sejumlah kawasan kumuh di Kota Tapis Berseri tahun ini.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Bandar Lampung bakal menata sejumlah kawasan kumuh di Kota Tapis Berseri tahun ini.
Kepala Disperkim Bandar Lampung Yusnadi Ferianto mengatakan, pihaknya bakal memberikan bantuan bedah rumah guna menata permukiman kumuh di Bandar Lampung.
“Ada beberapa kecamatan di Bandar Lampung yang merupakan kawasan kumuh,” kata Yusnadi, Rabu (21/2/2024).
“Sebarannya seperti yang kita tahu ada yang di Panjang, Kemiling, Tanjungkarang Pusat, lalu juga Enggal, tetapi Enggal sedikit,” tuturnya.
Ia menyebut, tahun lalu pihaknya melakukan 320 bedah rumah di Kota Tapis Berseri.
“Tahun lalu ada 320 yang menerima bantuan bedah rumah, baik yang dari provinsi maupun pusat,” tuturnya.
Sementara tahun ini, pihaknya juga telah mendapat bantuan program bedah rumah dari pemerintah provinsi.
“Tahun ini juga sudah kita usulkan, kita ajukan kembali penataan kawasan kumuh yang artinya bedah rumah ya,” bebernya.
“Dari pemerintah provinsi infonya kita dapat bantuan 30 bedah rumah,” bebernya.
Sementara untuk bantuan bedah rumah dari pemerintah pusat, pihaknya masih menunggu.
“Kalau yang dari pusat kita masih menunggu. Biasanya SK turun bulan Juni atau Juli,” ucapnya.
Ia membeberkan, salah satu syarat mutlak penerima bantuan bedah rumah yakni tanah harus milik sendiri.
"Iya dong, tanahnya harus milik sendiri, nggak bisa kalau ngontrak," ucapnya.
Dengan terealisasikannya program bedah rumah setiap tahunnya, Yusnadi berharap masyarakat dapat memiliki rumah yang layak huni.
Selain itu, permukiman di Bandar Lampung akan semakin tertata.
(Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti)
| Wali Kota Eva Dwiana Bagikan Bantuan Dana untuk 581 Musala di Bandar Lampung |
|
|---|
| Damkarmat Bandar Lampung Lakukan 692 Penyelamatan hingga Oktober, Terbanyak Evakuasi Ular |
|
|---|
| 357 Kasus DBD di Bandar Lampung, Kasus Tertinggi di Wilayah Puskesmas Rajabasa Indah |
|
|---|
| DLH Bandar Lampung Sebut Terhambatnya Pengangkutan Sampah karena Langkanya Solar |
|
|---|
| 157 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung Dominan karena Korsleting Listrik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Kepala-Disperkim-Bandar-Lampung-Yusnadi-Ferianto-55.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.