Gas Elpiji 3 Kilogram di Lampung Tengah Langka, Pedagang Tak Dapat Kiriman

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pedagang eceran di Lampung Tengah sudah seminggu tidak berjualan gas elpiji 3 kg karena kelangkaan stok.

Kelangkaan gas elpiji 3 kg di Lampung Tengah dirasakan pedagang dan konsumen sejak menjelang hari raya Idul Fitri.

Suprapti, pedagang gas eceran di Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar mengatakan, saat ini dia tidak punya stok gas elpiji 3 kg untuk dijual.

"Sudah seminggu ini tidak jualan gas, memang langka sejak mendekati lebaran sampai sekarang," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (20/4/2024).

Dia mengaku, selama kelangkaan, jatah stok dari agen untuknya pun dikurangi. 

Biasanya, Suprapti mendapat kiriman seminggu 2 kali, satu kali kiriman sebanyak 20 tabung.

Namun, sejak setelah lebaran, pengurangan dari agen dikurangi menjadi seminggu sekali.

"Sekarang jatahnya 10 tabung. Itupun kalau dapat, malah akhir-akhir ini nggak ada kiriman sama sekali," terangnya.

Hal serupa juga dialami Anggun, selaku pedagang eceran gas elpiji 3 kg di seputar Pasar Bandar Jaya.

Imbas kelangkaan tersebut, Anggun menaikkan harga gas elpiji 3 kg menjadi Rp 25 ribu per kg.

"Selain langka, harga dari agen juga naik, makanya kita juga ikut naikkan harganya," kata dia.

Meski demikian, saat ini Anggun tidak bisa menjual gas karena tidak punya stok.

"Kosong mas, sudah sejak 5 hari yang lalu saya tidak dapat kiriman," katanya.

Anggun mengaku, dia tidak tahu kapan stok dan harga gas elpiji 3 kg bakal stabil.

Dia berharap, segera mungkin pasokan gas kembali normal.

Sebab, banyak konsumen yang datang membawa tabung kosong, pulang pun dalam keadaan kosong juga.

"Banyak masyarakat yang nyari tapi nggak dapat gas mas, kasian," tutupnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)