Berita Terkini Nasional
Sosok Oknum yang Arahkan Jalannya Prarekonstruksi Kasus Vina, Tak Turun dari Mobil
Saat sesi prarekonstruksi kasus pembunuhan Vina Cirebon di depan SMPN 11 Cirebon, ada sosok misterius yang mengarahkan jalannya prarekonstruksi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Cirebon - Saat sesi prarekonstruksi kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky di depan SMPN 11 Cirebon, ada sosok misterius yang mengarahkan jalannya prarekonstruksi.
Sosok misterius tersebut terlihat berada dalam mobil Toyota Hiace warna putih yang diparkir di depan lokasi prarekonstruksi pembunuhan Vina Cirebon.
Adapun proses prarekonstruksi kasus Vina Cirebon dengan tersangka Pegi Setiawan digelar di sejumlah tempat di Cirebon pada Rabu (29/5/2024).
Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya menjadi korban penganiayaan geng motor.
Ada pemandangan menarik saat polisi menggelar prarekonstruksi Kasus Pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon di Jalan Perjuangan, tepatnya di depan SMPN 11 Cirebon.
Saat itu polisi terlihat bolak-balik menuju mobil Toyota Hiace warna putih yang diparkir di depan lokasi prarekonstruksi.
Setelah berbicara dengan seseorang yang ada di dalam mobil, polisi kemudian menyemprotkan cat ke sisi jalan.
Mobil itu juga terlihat maju-mundur mengikuti proses prarekonstruksi.
Siapa orang tersebut dan berapa jumlahnya, belum dipastikan dengan jelas.
Belum jelas juga apakah benar sosok misterius di dalam mobil tersebut adalah salah satu terpidana kasus Vina Cirebon.
Ditonton Ratusan Warga
Ratusan warga yang hadir menyaksikan meneriaki salah satu tersangka yang baru-baru ini tertangkap, Pegi Setiawan, dengan seruan "tidak bersalah".
Teriakan itu terdengar sejak awal prarekonstruksi di Jalan Perjuangan, tepatnya di depan SMPN 11 Cirebon, hingga di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Dua lokasi tersebut menjadi saksi bisu peristiwa tragis tahun 2016, di mana Vina dan Eki meninggal dunia akibat penganiayaan oleh sekelompok geng motor.
Vina bahkan sempat diperkosa secara bergiliran di lahan kosong di sebuah gang seberang SMPN 11 Cirebon.
Sorakan "Pegi tidak bersalah" semakin menguat ketika salah satu kuasa hukum Pegi, Toni RM, mempertanyakan kesalahan Pegi kepada warga yang hadir.
Warga menjawab bahwa Pegi tidak bersalah.
Sebelumnya, tim penyidik Polda Jabar dibantu Polres Cirebon Kota menggelar prarekonstruksi di beberapa lokasi pada Rabu malam.
Sejumlah mobil kepolisian dan tim Inafis tiba di lokasi kejadian pada pukul 19.40 WIB.
Lokasi pertama prarekonstruksi ini diadakan di depan SMPN 11 Cirebon, Jalan Perjuangan, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Ratusan warga sudah menunggu di lokasi sebelum rombongan kepolisian tiba. Setibanya di lokasi, mobil kepolisian berhenti tepat di depan SMPN 11.
Petugas terlihat berkoordinasi untuk memastikan pelaksanaan prarekonstruksi berjalan lancar.
Siap Masuk Penjara
Merasa yakin hingga tak takut masuk penjara, rekan kerja Pegi Setiawan alias Perong, siap bersaksi di persidangan kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.
Tiga rekan kerja Pegi Setiawan di Bandung meyakini, jika temannya itu tak bersalah dan tak ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon, 8 tahun silam.
Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya menjadi korban penganiayaan geng motor.
Ketiga rekan kerja Perong tersebut yakni Ibnu, Bondol, dan Suparman yang bekerja bersama Pegi di Bandung.
Pernyataan tersebut disampaikan Bondol kala diwawancarai Dedi Mulyadi.
"Kalau bohong dipenjara loh, bersedia?" kata Dedi Mulyadi lagi.
"Bersedia," jawab Bondol yakin.
Sebelumnya, kesaksian Aep dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky, bakal 'dilawan' 3 rekan kerja Pegi Setiawan alias Perong.
Satu di antara terduga pelaku yakni Perong, yang sempat masuk daftar pencarian orang, sampai akhirnya ia ditangkap di Bandung.
Namun, Perong membantah jika ia terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon tersebut.
Bahkan, ada 3 saksi kunci yang bersama Pegi di malam kejadian pembunuhan Vina dan Eky, yang siap melawan Aep di persidangan.
Ketiga saksi itu adalah rekan kerja Pegi di Bandung pada bulan Agustus 2016.
Mereka adalah Ibnu, Bondol, dan Suparman yang bekerja bersama Pegi di Bandung.
Bersedia jadi saksi yang meringankan Pegi, ketiga saksi ini siap melawan Aep di persidangan.
Bahkan Bondol mengaku sempat melihat keramaian di flyover Talun yang ternyata adalah TKP Vina dan Eky ditemukan pada 27 Agustus 2016.
Bekerja bersama Pegi di Bandung, Bondol mengaku tidak betah sehingga pulang duluan ke Cirebon.
Selama bekerja satu minggu, Bondol mengaku sehari-hari tidur di bedeng bersama Pegi Setiawan.
"Tidur seminggu sama Pegi, Robi, Inu, Parman," kata Bondol dikutip dari siarang langsung Pengacara Tomi, Rabu (29/5/2024).
Kemudian pada 27 Agustus 2016, Bondol pulang ke Cirebon.
Saat itu Bondol diantara oleh Ibnu, Robi, dan Pegi ke jalan raya untuk menunggu angkot menuju Terminal Leuwipanjang, Bandung.
"Naik mobil Godwill pukul 20.00 WIB," kata Bondol.
Bondol mengingat saat itu tanggal 27 Agustus 2016 karena dirinya melihat ada kecelakaan di flyover Talun.
Dari Bandung, Bondol tiba di Cirebon pukul 23.00 WIB.
Ia turun di jalan tol km 202, kemudian naik celah dan lanjut jalan kaki ke rumahnya.
Lihat Kecelakaan di Flyover
Saat itulah, menurut Bondol, ia melihat keramaian di flyover Talun dan mendengar kabar soal adanya kecelakaan.
"Saya jalan kaki di bawah flyover, di atas orang rame lagi ada kecelakaan," jelasnya.
Namun Bondol tak ingat kondisi Vina dan Eky di TKP karena hanya melihat dari kejauhan.
"Abis lihat itu pulang ke rumah terus tidur," kata Bondol lagi.
Setelah beberapa hari, Bondol pun kaget saat mendapat kabar kalau rumah Pegi digeledah polisi.
Bahkan Bondol langsung mendatangi rumah ibunda Pegi untuk mencari tahu informasi.
"Saya main (ke rumah Pegi), katanya Pegi (diduga pelaku). Saya kaget, Pegi kan masih di Bandung," ungkapnya.
Siap Lawan Aep di Pengadilan
Menurut Bondol, sepengetahuannya, Pegi Setiawan sejak saat itu tak pernah diperiksa oleh polisi.
Soal kesaksiannya itu, Bondol mengaku siap jika harus bersaksi di pengadilan dan membantah keterangan Aep.
"Ke pengadilan disumpah pakai Al Quran bersedia?" tanya Dedi Mulyadi.
"Bersedia Pak," jawab Bondol.
"Kalau bohong dipenjara loh, bersedia?" kata Dedi Mulyadi lagi.
"Bersedia," jawab Bondol yakin.
"Kenapa enggak takut dipenjara?" tanya Dedi penasaran.
"Saya orang jujur," kata Bondol.
Sama dengan Bondol, Ibnu dan Suparman juga mengaku bersedia menjadi saksi untuk meringankan Pegi Setiawan di pengadilan.
Bahkan Suparman dan Ibnu yakin bahwa pada malam tanggal 27 Agustus 2016 itu Pegi bersama mereka di bedeng.
Ketiga saksi kunci ini kabarnya akan diperiksa penyidik dari Polda Jabar pada Jumat (1/6/2024).
Kebohongan Aep Terbongkar
Satu di antara saksi kunci kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky, baru-baru ini menjadi sorotan lantaran kesaksiannya yang dianggap berbohong.
Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya menjadi korban penganiayaan geng motor.
Satu di antara saksi mata yakni bernama Aep, mengaku berada di lokasi kejadian 8 tahun silam dan melihat insiden pembunuhan tersebut.
Namun, kesaksian Aep tersebut justru diragukan lantaran warga di sekitar TKP membantahnya.
Aep mengaku melihat saat para pelaku melempari batu dan mengejar Eky dan Vina.
Namun ada kejanggalan dalam kesaksian Aep.
Aep bercerita malam pukul 21.30 WIB ia keluar untuk membeli rokok di samping SMP 11 Cirebon.
"Saya lagi beli rokok, jajanan di warung samping SMP 11," kata Aep saat diwawancara Dedi Mulyadi.
Saat di warung, Aep mengaku melihat motor Eky dan Vina.
Ia mengatakan ketika itu kelompok pemuda yang kini jadi terpidana kemudian melempari Eky dan Vina.
"Ada motor korban lewat, terus dilemparin batu dia langsung kabur terus dikejar sama anak muda yang biasa nongkrong di situ," kata Aep.
Melihat kejadian itu Aep mengaku langsung pulang.
"Saya juga takut, saya pulang lagi. Yang ngejar motor 4 boncengan. Saya takut, saya pulang," katanya.
Namun pada kenyataannya, warung yang ada di kawasan tersebut hanya ada di dalam gang dan di seberang SMP 11 Cirebon.
"Udah jualan tapi gak tahu apa-apa," kata ibu pemilik warung.
Warung tersebut tutup pukul 00.00 WIB.
Pemilik warung justru tidak melihat adanya kejar-kejaran motor seperti yang digambarkan Aep.
"Tapi waktu itu jam 9 jam 10 gak ada orang. Gak ada orang lewat banyak gitu gak ada," kata pemilik warung.
Seorang warga, Fery bahkan sangat meragukan kesaksian Aep.
Menurutnya jarak pandang dari warung ke lokasi nongkrong sangatlah jauh.
Jarak antara warung dengan tempat nongkrong para pelaku sangat jauh.
"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," kata Fery.
Diingatkan kembali Eky dan Vina tewas di Desa Kepompingan, Talu, Kabupaten Cirebon pada Sabtu 26 Agustus 2016 silam.
Dalam isi dakwaan, Eky dan Vina melintas menggunakan jaket geng motor.
Mereka diadang 11 pelaku kemudian dilempari batu.
Sampai kemudian, pelaku mengejar Eky yang membonceng Vina.
Ketika di Jembatan Talu, pelaku menghantam Eky menggunakan kayu sampai terjatuh.
Mereka kemudian dibawa ke lahan kosong belakang showroom.
Di sana Eky dan Vina dianiaya sampai meninggal dunia.
Selang beberapa hari Aep melaporkan kejadian ini pada ayah Eky, Rudiana.
Atas laporan itu Rudiana bersama 4 anggota Sat Narkoba menangkap 8 pelaku.
Akibatnya Aep sampai diincar oleh salah satu pelaku, Rifaldi alias Ucil.
"Kalau mau nganu orang sih urusin aja yang kemarin jadi saksinya kita malah kita ngoceh sama bawa-bawa anak geng motor," tulis akun Ucil.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TribunJabar.id )
| Lansia Jadi Korban Modus Ganjal ATM, Rp 135 Juta Raib |
|
|---|
| Kades Mohon-mohon Agar Tak Ditangkap Usai Korupsi Rp547 Juta, Janji Kembalikan |
|
|---|
| Pria di Sumsel Raup Rp 458 Juta Lewat Modus Penipuan Mitra MBG |
|
|---|
| Kaesang Ungkap Syarat yang harus Dipenuhi PSI Bila Ingin Kalahkan NasDem |
|
|---|
| Tante Tega Jual Keponakan Gegara Terlilit Pinjol, Ancam Bunuh Jika Melawan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Sosok-Oknum-yang-Arahkan-Jalannya-Prarekonstruksi-Kasus-Vina-Tak-Turun-dari-Mobil.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.