Berita Terkini Nasional
Pria di Sumsel Raup Rp 458 Juta Lewat Modus Penipuan Mitra MBG
Buka suara mengenai adanya laporan kasus dugaan penipuan berkedok mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan warga Sumsel.
Ringkasan Berita:
- Puluhan warga Sumsel menjadi korban dugaan penipuan berkedok Mitra MBG.
- Terlapor berinisial SP, dijanjikan keuntungan dan porsi program MBG, lalu menghilang setelah menerima uang.
- Laporan diterima Polda Sumsel; penyidik Ditreskrimum masih mempelajari kasus.
- Kuasa hukum korban, Anton Nurdin, melaporkan Sutio Putra Gentakarya dari Mitra Bakul Digital (MBD).
Tribunlampung.co.id, Sumsel - Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya buka suara mengenai adanya laporan kasus dugaan penipuan berkedok mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan warga Sumsel.
Menurutnya, kasus dengan terlapor inisial SP akan diselidiki oleh penyidik Ditreskrimum.
"Benar sudah kita terima laporannya, terlapor insial SP menjanjikan korban berupa keuntungan dan jadi mitra MBG. Saat ini penyidik masih mempelajari laporannya," kata Nandang dilansir dari Tribun Sumsel.
Diketahui, puluhan warga Sumsel mengaku menjadi korban dugaan penipuan berkedok mitra Makan Bergizi Gratis (MBG).
Korban dijanjikan keuntungan besar dan mendapat porsi penyaluran program MBG, namun setelah uang ditransfer terlapor justru menghilang.
Kuasa hukum mewakili 25 orang korban melaporkan seorang oknum ke SPKT Polda Sumsel.
Kuasa hukum korban, Anton Nurdin mengatakan, pihaknya melaporkan oknum bernama Sutio Putra Gentakarya dari pihak Mitra Bakul Digital (MBD).
Menurut Anton, modus yang digunakan terlapor dimulai dengan saling rekrut antarwarga melalui iming-iming porsi MBG dan keuntungan dana talangan sebagai modal.
Setelah terkumpul cukup banyak orang, terlapor menggelar seminar, di mana peserta semakin diyakinkan bahwa mereka bisa menjadi mitra resmi MBG. Itu terjadi sekitar akhir tahun 2024.
Setelah dari seminar itulah para korban mulai diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang, disebut sebagai uang muka kerja sama dan syarat untuk mendapatkan porsi penyaluran.
"Iming-iming mendapatkan porsi dalam memberikan MBG. Mereka (terlapor) meminta uang muka untuk memberikan kerjasama dan titik-titik penyaluran MBG, malah korban ada yang disuruh buat dapur ternyata tidak ada realisasi sama sekali dana di transfer ke rekening terlapor, " ujar Anton, Rabu (19/11/2025).
Karena terlapor menawarkan program nasional, para korban merasa percaya dan setelah seminar tersebut terlapor mengarahkan korban untuk top up serta mentransfer sejumlah uang supaya bisa terdaftar sebagai anggota MBD.
Setidaknya ada 25 orang yang saat ini mengaku telah menjadi korban dengan total nilai kerugian mencapai Rp 458 juta.
Anton menerangkan terlapor dan rekan-rekannya merekrut korban yang mayoritas adalah ibu-ibu dan pengusaha catering di Palembang, OKI, Ogan Ilir, Lahat dan Banyuasin.
Biaya yang dibayar korban yakni iuran Rp 2,6 juta lalu biaya pembuatan PT 4,5 juta dan Rp 30 juta dengan alasan untuk membentuk aplikasi MBD dan terdaftar sebagai anggota MBD.
| Kaesang Ungkap Syarat yang harus Dipenuhi PSI Bila Ingin Kalahkan NasDem |
|
|---|
| Tante Tega Jual Keponakan Gegara Terlilit Pinjol, Ancam Bunuh Jika Melawan |
|
|---|
| Mahasiswa UMA Sumut Ternyata Tewas Dibunuh Temannya Sendiri |
|
|---|
| Terbukti Aniaya 2 Siswa SPN, Bripda Torino Dipecat dari Polri |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Identitas Kerangka Manusia yang Ditemukan di Pohon Aren |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/BUAT-LAPORAN-Kuasa-hukum-25-orang.jpg)