Jasad Warga Lampung Tertahan di Kamboja

Kerja di Kamboja hingga Meninggal, Warga Lampung Selatan Ternyata Tak Digaji

Ahmad Jayani (36) warga Desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia di Kamboja, Sabtu (11/5/2024) lalu. 

Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus
Ibunda Ahmad Jayani. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Selatan - Ahmad Jayani (36) warga Desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan meninggal dunia di Kamboja, Sabtu (11/5/2024) lalu. 

Korban dikenal sebagai sosok yang baik dan juga tulang punggung keluarganya. 

Ibu korban, Janah menyebut anaknya sudah bekerja usai lulus sekolah. 

Ia mengatakan, seluruh pekerjaan sudah pernah anaknya lakukan untuk bertahan hidup.

"Dari lulus sekolah sampe sekitar 15 tahunan, anak saya bekerja di dealer sebagai marketing, setelah itu dia keluar. Hampir semua pekerjaan pernah dia kerjakan karena dia tulang punggung keluarga," ujar Janah, Minggu (2/6/2024).

"Dia pernah juga ikut temannya, kerja di hotel di Cilegon. Gajinya cuma Rp 600 ribu. Karena nggak cukup memenuhi kebutuhan, dia keluar. Terus dibawa temennya ke Tangerang, kerja bangunan. Nggak betah, keluar. Terus pernah kerja diminum-minuman gitu, terus keluar. Nggak tahan kerja di luar, dia pulang kesini. Terus jadi kurir paket disini, paket Lion Parcel. Sambil ngojek juga," sambungnya.

Ia mengatakan, saat anaknya kerja sebagai ojek tersebut anaknya mengenal seseorang dari Lampung Timur itu, yang mengajak anaknya kerja ke Kamboja.

"Teman yang bawa dia itu namanya Hani orang Lampung Timur. anak saya kan ngojek-ngojek gitu. Jadi pernah nganter dia berapa kali. Disitu mereka kenalnya kayaknya," ujar Janah.

"Pas bulan gini juga, tapi tahun kemarin. Dia (Hani) itu nawarin anak saya. Katanya dia mau berangkat lagi nih kesana (Kamboja). Katanya bulan 12 itu dia mau berangkat kesana lagi. Anak saya ini diajaklah," sambungnya.

Ia mengatakan saat itu anaknya ijin kepada dirinya hendak kerja ke Kamboja hanya 6 bulan saja.

Maka dari itu, dirinya mengijinkan anaknya untuk pergi kesana.

"Terus anak saya ini pamit katanya mau ikut sama dia (Hani) mau ke kamboja. Kata dia (korban) nggak lama kok, kontraknya cuma 6 bulan aja. Makanya saya ijinin. Karena pikir saya 6 bulan itu kan, nggak lama. Nggak taunya dia disana sakit. Nggak kebayang sama saya, dapat kabar kayak gini," ujarnya.

Ia mengatakan anaknya bekerja di Kamboja sebagai scammer.

Tapi sayangnya, dia tidak pernah dibayar.

Bahkan, ia menyebut anaknya itu sering minta transfer uang kepada adiknya untuk beli makan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved