Berita Lampug

IRT di Lampung Utara Dihabisi Tetangga karena Sakit Hati

Seorang nenek di Lampung Utara meregang nyawa akibat dihabisi tetangganya sendiri. Pembunuhan itu dipicu masalah yang cukup sepele.

Dok Polres Lampung Utara
Seorang pria ditangkap Polres Lampung Utara karena membunuh tetangganya sendiri. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Seorang wanita di Lampung Utara meregang nyawa akibat dihabisi tetangganya sendiri.

Pembunuhan itu dipicu masalah yang cukup sepele.

Peristiwa mengenaskan itu dialami Sumini (50), seorang ibu rumah tangga (IRT) warga Kelurahan Kelapa 7, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara.

Ia dibunuh oleh Sudadi Ahmad (30), yang merupakan tetangganya.

Sudadi pun harus mendekam di balik jeruji besi. 

Kasat Reskrim Polres Lampung Utara Iptu Stef Boyoh menjelaskan, pelaku diamankan petugas saat berada di Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Senin (24/6/2024).

Penangkapan dilakukan dalam kurun sehari setelah peristiwa pembunuhan itu terjadi.

"Dalam waktu 1x24 jam, pelaku pembunuhan terhadap wanita paruh baya akhirnya diringkus Tekab 308 Presisi Satreskrim Polres Lampung Utara," kata Stef Boyoh, mewakili Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna, Rabu (26/6/2024). 

Stef menuturkan, sakit hati menjadi motif Sudadi melakukan pembunuhan keji itu.

Ia melampiaskan kemarahannya karena ucapan korban yang menyebutnya belum memiliki anak. 

Pasalnya, terus dia, sampai sekarang pelaku belum juga dikaruniai keturunan.

"Jadi pelaku ini kesal dan mengucapkan kalimat kepada pelaku agar istrinya dihadiahkan saja kepada laki-laki lain," ujar Stef.

Polisi langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan akhirnya berhasil mengamankan pelaku sehari setelah kejadian.

Namun, kata dia, pelaku mengaku tidak menyesali perbuatannya.

"SA (Sudadi Ahmad) mengakui semua perbuatannya, dan mengaku tidak menyesal melakukan perbuatannya tersebut," lanjutnya.

Anehnya, terus Stef, pelaku masih sempat membantu memasang tarup di rumah korban saat proses pemakaman.

Sehari berselang, pelaku dapat diamankan polisi.

Stef menceritakan kronologi pembunuhan keji tersebut. Awalnya pelaku berpura-pura meminjam pompa kepada korban lewat pintu belakang rumah. 

Setelah itu, pelaku mengembalikan pompa sembari melihat situasi.

"Setelah situasi mendukung, kemudian pelaku membekap korban dan menjatuhkannya ke lantai," beber Stef. 

Dalam kondisi setengah sadar, korban dicekik pelaku menggunakan kabel mikrofon hingga tak bernapas.

"Pelaku sengaja mengacak-acak rumah korban untuk mengelabui seakan-akan rumah korban dirampok. Bahkan uang korban yang sempat diambil pun ia buang," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved