Berita Lampung

Jika Jadi Gubernur Lampung, Mirza Siap Lanjutkan Kota Baru

Bacagub Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengaku siap melanjutkan pembangunan Kota Baru bila terpilih pada Pilkada 2024 mendatang.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
Rahmat Mirzani Djausal mengaku siap melanjutkan pembangunan Kota Baru bila terpilih menjadi gubernur Lampung pada Pilkada 2024 mendatang. 

Sesampainya di Kota Baru, terlihat area tersebut dipenuhi pohon singkong yang ditanam warga.

Kebun singkong tersebut hampir memenuhi seluruh area kompleks kantor Pemprov Lampung Lampung.

Begitu pula kondisi tiga calon lokasi upacara HUT RI. Banyak pohon singkong yang ditanam oleh warga sekitar.

Di halaman kantor Gubernur Lampung, terlihat tanaman singkong sudah mulai tumbuh, bahkan menutupi jalan menuju lokasi tersebut. Ditambah lagi semak belukar yang sudah menyelimuti seluruh bagian gedung.

Penampakan serupa juga terlihat di bundaran kompleks kantor Pemprov Lampung yang tak jauh dari gedung DPRD dan masjid. Kedua gedung itu tampak tak terawat.

Sedangkan lokasi ketiga di halaman RSUD Bandar Negara Husada, kondisinya juga penuh tanaman singkong.

Namun, tanaman singkong di lokasi itu diperkirakan baru berusia satu bulan.

Lokasi ini juga yang paling dekat dengan titik keramaian lantaran tak jauh dari RSUD BNH dan kompleks rumah susun pegawai.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Lampung, lokasi ini yang paling potensial untuk dijadikan tempat upacara.

Halaman RSUD BNH sendiri diperkirakan akan dijadikan kantong parkir dan tempat peristirahatan bagi tamu VIP saat upacara 17 Agustus nanti.

Sedangkan rusun pegawai diperkirakan menjadi tempat penginapan bagi anggota Paskibraka.

Mangkrak

Sebagai informasi, kompleks kantor Pemprov Lampung di Kota Baru dibangun sejak era Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

Kompleks itu berdiri di atas lahan seluas 1.308 hektare.

Namun, pembangunan terhenti saat M Ridho Ficardo menjabat gubernur.

Begitu pula ketika Gubernur Lampung dijabat Arinal Djunaidi. Artinya, selama 10 tahun terakhir tidak ada pembangunan sama sekali di sana.

Saat ini, kompleks kantor yang menelan anggaran sekitar Rp 314 miliar itu mangkrak.

Bangunan yang sudah berdiri di kawasan tersebut adalah Masjid Agung, gedung DPRD Lampung, kantor Gubernur Lampung, dan RSUD BNH.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved