TKI Mesuji Dipulangkan

Lewat Keluarga Orang Tua Majikan, PMI Non Prosedural Asal Mesuji Lampung Berangkat ke Malaysia

Adik kandung korban bernama Lasmini mengatakan kronologi awal kakaknya berangkat kerja ke negara Malaysia itu lewat orang tua majikannya.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf
Korban PMI Non Prosedur saat tiba di Mesuji.  

Kondisi itupun yang membuat kakaknya sangat kesulitan untuk memberikan nafkah kepada anak-anaknya.

Bahkan, sekedar uang jajan untuk anaknya saja yang dikirim tiap minggunya berkisar Rp 100- 150 ribu tidak rutin terkirim.

"Jadi saya juga sangat kasihan, anaknya di sini dan kebetulan dititipin ke saya sampai disuruh irit-irit sembari menunggu kepulangan ibunya," imbuhnya.

Sampai pada akhirnya peristiwa kecelakaan itu terjadi dan membuat kakaknya harus dirawat di rumah sakit Malaysia.

Tabungan yang diinvestasikan ke majikannya itupun sampai habis tak tersisa untuk biaya perawatan Ernawati di rumah sakit Malaysia.

"Kalau dari informasi yang saya terima dari majikannya jika uang tabungannya kakak saya habis untuk biaya pengobatan," imbuhnya

Tidak cukup sampai disitu, pihak majikannya pun meminta dana tambahan untuk perawatan Ernawati.

Pihaknya keluarga pun sampai kebingungan, karena dana yang diminta cukup banyak.

Hingga pihak keluarga korban pun mencoba untuk menjual rumah, namun tidak kunjung terjual.

"Kami sudah sangat bingung mau cari duit dimana lagi, rumah ini sampai mau dijual tapi tidak laku dan akhirnya baru dapat Rp 12 juta kami transfer ke majikan," jelasnya.

Tiga bulan berselang setelah kejadian itu, pihaknya pun menerima informasi dari pihak KBRI Kuala Lumpur terkait kabar korban.

Informasi itu didapat dari pihak Rumah Sakit di Malaysia yang melapor ke KBRI Kuala Lumpur.

"Selama tiga bulan itu memang kami sudah tidak bisa membayar biaya pengobatan lagi, jadi pihak rumah sakit melaporkan ke KBRI Kuala Lumpur," ungkapnya.

Disisi lainnya, anak korban yang ke dua bernama Hanifa mengaku sebelum kejadian orang tuanya di rawat di rumah sakit Malaysia sering melakukan komunikasi.

Hanifa menyebut jika orang tuanya hendak pulang ke Indonesia sembari menunggu dana yang dicairkan dari majikannya selama bekerja 2 tahun lamanya.

"Ibu ngasih kabar mau pulang ke Indonesia dan bilang supaya sabar untuk menunggu ibu pulang," ucapnya.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved