Berita Lampung

Budidaya Magot, Upaya DLH Tangani Masalah Sampah di Bandar Lampung

Plh Kepala DLH Pemkot Bandar Lampung, Veni Devialesti mengaku, saat ini pihaknya sedang fokus membudidaya maggot.

|
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi DLH Bandar Lampung.
Budidaya maggot DLH Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Permasalahan sampah di seluruh daerah tak terkecuali di Bandar Lampung menjadi persoalan penting untuk diatasi.

Sebagai informasi, per harinya masyarakat di Bandar Lampung bisa menghasilkan sampah mencapai 700-800 ton.

Hal itu tentunya membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Bandar Lampung harus ekstra bekerja demi menangani masalah sampah.

Kendati begitu, ada salah satu upaya dari DLH Pemkot Bandar Lampung yang terbilang inovatif guna mengurangi limbah sampah.

Plh Kepala DLH Pemkot Bandar Lampung, Veni Devialesti mengaku, saat ini pihaknya sedang fokus membudidaya maggot.

“Sampah-sampah yang mencapai 800 ton itu telah beberapa kita tangani, kita lakukan pengurangan sampah,” ujarnya, Jumat (1/11/2024).

“Salah satunya yaitu dengan melakukan budidaya maggot, nantinya maggot ini akan memakan sampah organik,” sambungnya.

Diketahui, lokasi budidaya maggot yang saat ini sedang berkembang itu berada di Jalan Pramuka, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa. 

Dalam hal ini, ia menyebut, kebanyakan sampah yang dihasilkan masyarakat 60-70 persennya itu merupakan sampah organik.

“Jadi sampah organik ini kita manfaatkan untuk budidaya maggot, untuk lokasi budidaya ini kita lakukan di pramuka,” sebutnya.

“Meskipun belum terlalu banyak, setidaknya maggot yang kita budidaya sudah bisa mengurangi sampah yang ada,” terusnya.

Veni mengatakan, pihaknya menurunkan langsung petugas dari DLH dan memanfaatkan sumberdaya manusia (SDM) di sekitar untuk budidaya tersebut.

“Ada dari DLH Bandar Lampung, namun ada juga dari warga sekitar yang memang kita ajak dan kita bina,” kata dia.

Sejauh ini, ia mengaku, telah banyak masyarakat yang tertarik untuk melakukan budidaya maggot sebagai upaya pengurangan sampah.

“Saat ini masyaeakat sudah banyak yang mulai tertarik dan pesan maggot untuk mereka budidaya juga,” ungkap Veni.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved