Berita Lampung

Tak Diberangkatkan ke Inggris, Calon Pekerja Imigran Asal Pringsewu Lampung Minta Kembalikan Uang

Pius, pria asal Pringsewu meminta kepastian keberangkatan dirinya untuk bekerja sebagai pekerja imigran di Inggris karena sudah habiskan Rp 39 juta.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Dok Pribadi
Pius minta kepastian untuk memulangkan dana dalam program kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris. Dokumentasi. 

“Kami hanya ingin uang kami kembali, karena besar dana itu hasil utang,” tegasnya.

Dia juga mengklaim penarikan dana tetap dilakukan padahal dalam proses seleksi pihak AGRI-HR menegaskan tidak boleh ada biaya di luar ketentuan. 

Hal itu sesuai dengan keterangan Direktur AGRI-HR Jan Willem Naerebout yang mengatakan para pekerja tidak dibenarkan membayar biaya apapun di luar ketentuan tersebut.

Dalam upayanya, Pius mengaku telah berulang kali menghubungi pihak Forkom yang bertugas menyalurkan dana ke PT Mardel. 

Namun, dirinya sulit dihubungi, Pius kemudian mengalihkan komunikasinya ke Ketua Forkom Lampung.

Dari pesan WhatsApp, Pius menyebut, ketua Forkam Lampung menyatakan pengembalian dana sedang dalam proses pencairan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). 

Namun, Pius menyangsikan proses tersebut, ia menduga ada penyimpangan dalam pengelolaan dana yang membuat pengembalian menjadi berlarut-larut.

“Seharusnya pengembalian dana itu bisa langsung dari PT, saya curiga ada praktik tambal sulam yang membuat proses ini semakin rumit,” katanya. 

Ia pun turut mempertanyakan ketimpangan antara jumlah pendaftar dan kuota yang disediakan. 

Berdasarkan informasi yang ia terima, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1.000 orang, sedangkan kuota nasional dari Kementerian Ketenagakerjaan hanya 500 orang.

“Tahun ini hanya 180 orang yang diberangkatkan secara nasional. Sisanya seperti kami ini hanya diberi janji-janji,” sambungnya.

Pius berharap pihak Forkom dan PT Mardel segera bertindak dengan mengembalikan uang peserta yang gagal berangkat. 

Ia juga meminta agar tidak ada lagi program serupa yang merugikan masyarakat.

“Ini sudah cukup. Kalau memang programnya tidak berjalan, kembalikan uang kami, jangan sampai ada korban baru,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved