Tragedi Tahun Baru

Kafe di Bandar Lampung Ambruk saat Tahun Baru, 5 Pengunjung Luka

Insiden mewarnai perayaan malam pergantian tahun di Kafe Baim Boen, Way Gubak, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.

Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kafe Baim Boen di Way Gubak, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung ambruk karena overkapasitas, Selasa (31/12/2024) sekira pukul 23.45 WIB. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Insiden mewarnai perayaan malam pergantian tahun di Kafe Baim Boen, Way Gubak, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung

Kafe yang berada di Gunung Balau, Bandar Lampung itu ambruk karena diduga overkapasitas, Selasa (31/12/2024) sekira pukul 23.45 WIB.

Menurut informasi yang diperoleh Tribunlampung.co.id, kafe tersebut ambruk karena tak kuat menampung banyaknya pengunjung. 

Ditambah lagi, konstruksi kedai yang ambruk itu terbuat dari kayu.

Dikabarkan, sekitar 100 orang yang berada di kafe tersebut. Akibatnya, puluhan pengunjung mengalami luka-luka.

Pemilik kafe, Bahroni (35), membenarkan insiden tersebut. "Benar, semalam ada sekitar 100-an orang yang ke kafe saya untuk menikmati malam pergantian tahun," kata Bahroni, Rabu (1/1/2025). 

Dia menyebutkan, sedikitnya ada lima korban yang mengalami luka cukup parah. Kebanyakan mengalami luka di bagian kaki dan wajah.

Bahroni mengaku siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut. 

Dikatakannya, semua korban langsung dibawa ke klinik dan RS Imanuel. 

Bahroni juga mengaku telah memperingatkan pengunjung agar tidak memaksakan diri masuk ke kafe tersebut karena sudah overkapasitas.

Sudah Diperingatkan

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Bandar Lampung Adiansyah mengatakan, pihaknya sudah pernah memberikan peringatan kepada pengelola kafe tersebut. 

“Destinasi wisata itu ambruk karena overload. Pernah kita tinjau juga ke sana, kita kasih tahu untuk melihat kelayakan fasilitas,” ujarnya, Rabu (1/1/2025).

“Jika sekiranya ada yang tidak layak, segera diperbaiki atau diganti. Itulah yang saya bilang ke mereka, jangan memaksakan,” sambungnya.

Ia menegaskan, pengelola wisata maupun pelaku usaha wisata harus memperhatikan clean, health, safety, dan environment (CHSE). 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved