Mudik Lebaran

Kisah Nakhoda KMP Sebuku Kapten Dwi Irianto, 25 Tahun Rayakan Lebaran di Kapal

Merayakan Lebaran dengan kumpul bersama keluarga tercinta di rumah, ternyata tidak semua umat muslim bisa melakukannya.

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
LEBARAN - Kapten Dwi Irianto saat menakhodai KMP Sebuku dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, menuju Pelabuhan Merak, Banten, Senin (31/3/2025) kemarin. Ia menyebut sudah 25 tahun tidak pernah berlebaran bersama keluarga di rumah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Merayakan Lebaran dengan kumpul bersama keluarga tercinta di rumah, ternyata tidak semua umat muslim bisa melakukannya.

Sebab, banyak juga yang karena pekerjaanya menuntut ia harus bekerja saat perayaan Idul Fitri.

Hal itu juga yang dirasakan Dwi Irianto, seorang nakhoda KMP Sebuku yang mengarungi pelayaran Selat Sunda antara Pelabuhan Merak Banten - Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Bahkan pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, pada 27 Mei 1972 ini mengaku, sudah 25 tahun lamanya tidak bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di rumahnya yang ada di Semarang, Jawa Tengah.

Hal tersebut dikemukakannya saat Tribun Lampung secara langsung mengikuti perjalanannya dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Senin (31/3/2025) kemarin.

Meski tidak bisa merasakaan Lebaran bersama di rumah, namun tahun ini Kapten Dwi Irianto bisa merasakan salat Idul Fitri di daratan, tepatnya di Pelabuhan Merak, Banten.

"Saya baru saja bersama kru salat Idul Fitri di darat. Saya sangat bersyukur sekali," kata Dwi Irianto.

Tidak hanya itu saja, ia mengatakan, sangat bersyukur tahun ini bisa bertemu dengan keluarganya yang sengaja datang ke Pelabuhan Merak untuk berlebaran dengannya.

Dan hal yang selalu dirindukan saat momen Lebaran selain kumpul bersama keluarga adalah ketupat, opor ayam, hingga nastar.

"Makan ketupat dan opor ayam bareng-bareng bersama keluarga lalu mengobrol dan bersalam-salaman selayaknya kita berlebaran di rumah, itu sangat spesial," ujarnya.

Ia juga mengaku, ketupat, opor ayam, hingga nastar merupakan makanan favoritnya saat Lebaran.

Karena setiap tahunnya, menu tersebut menjadi menu wajib yang ada di KMP Sebuku ketika Lebaran.

Dwi mengatakan, dirinya menjadi pelaut karena sang ayah merupakan prajurit TNI AL yang bernama Lettu (Purn) Ibnu Abas.

Dan menurutnya, pencapaian tertinggi seorang pelaut adalah saat menjadi nakhoda kapal.

Selain itu, ia juga bersyukur pada angkutan Lebaran tahun ini, berjalan lancar tanpa ada hambatan terutama kemacetan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved