Rumah Kakam di Lamteng Dibakar Massa

Pemicu Massa Bakar Rumah Kakam di Lampung Tengah, Emosi Beras Bansos Diselewengkan

Diduga oknum kakam Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah ini menyelewengkan beras bansos (bantuan sosial).

Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
RUMAH KAKAM DIBAKAR - Kondisi rumah kakam Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah usai dibakar massa, Sabtu (17/5/2025). Pemicu pembakar rumah kakam diduga karena penyelewengan beras bansos. 

Taufik selaku salah satu warga setempat mengatakan, masyarakat geram melihat ulah aparatur kampung yang merampas hak orang miskin.

Dia pun kesal karena bantuan dari pemerintah pusat untuk rakyat kecil justru dijadikan ladang bisnis untuk kantong pribadi.

Taufik mengaku, seluruh beras bansos yang dijual Kepala Kampung Gunung Agung lebih dari 50 ton.

"Total sudah 4 kali Kepala Kampung Gunung Agung menjual beras bansos, terakhir dia tepergok menjual 4 ton beras kemasan 10 kilogram ke Tulangbawang Barat," kata Taufik, Selasa (25/2/2025).

Sebagai bentuk kekesalan, warga menggelar aksi di Kantor Pemkab Lampung Tengah, dan dilanjutkan dengan melakukan penyegelan kantor Kepala Kampung Gunung Agung.

Menanggapi aksi masyarakat, Camat Terusan Nunyai Luberto Fabioca mengatakan, pihaknya sudah melarang aksi penyegelan, namun aksi masyarakat tidak bisa dibendung.

Menanggapi tuntutan masyarakat, Luberto mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan pencopotan Kepala Kampung Gunung Agung secara langsung.

"Kalau kami selaku pemerintah daerah, tentunya ada aturan yang harus kami taati terkait pemberhentian kepala kampung,"

"Saat aksi kemarin asisten 2 selaku perwakilan bupati dan Kadis PMK sudah menjelaskan ke masyarakat terkait mekanisme pencopotan kepala kampung," ujar Luberto.

Tepergok Jual Beras Bansos

Seorang oknum Kepala Kampung di Kabupaten Lampung Tengah menjadi sorotan warga karena diduga menggelapkan bantuan beras dari pemerintah dan dijual ke daerah lain.

Dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Kepala Kampung ini terkuak saat warga setempat memergoki proses pendistribusian 4 ton beras bansos dijual ke Kabupaten Tulangbawang Barat.

Deki Suhendra selaku warga setempat sekaligus saksi di TKP mengaku, dia menyaksikan ratusan karung beras bansos kemasan 10 kilogram diangkut mobil truk pada Senin (27/1/2025).

"Saya tau Kantor Balai Kampung memang tempat penyimpanan beras bansos, tapi saya curiga kok dikeluarkan jam 7 malam hari secara diam-diam," kata Deki, Rabu (29/1/2025).

"Setelah selesai diangkut, saya dan teman saya langsung ikuti mobil truk itu, ternyata beras itu dijual ke Kabupaten Tulangbawang Barat," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved