Berita Lampung
Wamendikti Sainstek Fauzan Pilih Bungkam Soal Diksar Mahepel FEB Unila
Wamendikti Sainste Kementerian Dikti Sainstek, Prof Fauzan pilih bungkam saat diwawancarai terkait persoalan diksar maut FEB Unila.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains Teknologi (Wamendikti Sainstek) Kementerian Dikti Sainstek, Prof Fauzan pilih bungkam saat diwawancarai terkait persoalan diksar maut Mahepel Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila), Kamis (12/6/2025) di Gedung Pascasarjana UBL.
Prof Fauzan sempat menjawab pertanyaan terkait pasca pertemuan dengan para rektor di lingkungan LLDikti Wilayah II.
Namun saat saat dimintain tanggapannya pasca peristiwa diksar maut hingga korban Pratama Wijaya Kusuma meninggal dunia tesebut, ia memilih bungkam.
Hanya mengatakan uwes-uwes atau bahasa Indonesia yang menyatakan sudah-sudah.
"Uwes-uwes uwes dijawab mau," kata Prof Fauzan singkat.
Setelah menjawab beberapa kata tersebut, Prof Fauzan langsung naik ke dalam mobil untuk kembali ke Jakarta.
Sementara itu, Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani mengatakan, tim investigasi Unila sedang bekerja dan hasil akan secepatnya disampaikan.
"Tim saat ini sedang bekerja dan segera akan kami sampaikan hasilnya," ujar Prof Lusmeilia.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan penyampaian hasil investigasi secepatnya setelah semua tim melakukan tugasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum korban pendidikan dasar Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB Unila) resmi meminta bantuan kepada LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).
Kuasa hukum korban diksar maut FEB Unila, Yosef Friadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pelaporan kepada pihak LPSK dengan mengirimkan surat atau dokumen melalui jasa ekspedisi.
"Jadi kami hari ini telah resmi meminta bantuan perlindungan korban kepada LPSK dan telah kami kirim melalui ekspedisi," kata Yosef Friadi, kuasa hukum korban diksar maut, dari LBH Sungkai Bunga Mayang.
Pihaknya melakukan pengiriman tersebut melalui jasa pengiriman ekspedisi dengan tembusan ke Kapolri, Komnas HAM dan Kemendiktik dan Sains.
Ia mengatakan, pihaknya sengaja melaporkan hal tersebut kepada LPSK karena adanya intimidasi dari para senior korban dan panitia diksar.
Pihak yang mendapat intimidasi terutama korban Faaris yang mendapatkan ancaman dari pihak dekanat.
Pusat Studi UMKM UBL dan PLUT Gelar Bedah Buku Ajar dan Pelatihan UMKM |
![]() |
---|
Polres Lampung Tengah Ungkap 21 Kasus Kejahatan Selama Sepekan |
![]() |
---|
Kabid Satpol PP Lamsel Jadi Tersangka Korupsi, Diduga Selewengkan Anggaran Insentif Rp 2,82 M |
![]() |
---|
Wagub Lampung: LGBT Perilaku Menyimpang yang Bisa Disembuhkan |
![]() |
---|
Polres Metro Amankan 2 Pria Tersandung Kasus Narkotika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.