Kecurigaan Keluarga Saturi Lihat Rumah Gelap, Ternyata Sang Kakek Sudah Tewas

Keluarga kakek Saturi (76) curiga saat pulang ke rumah, dari menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad, suasana gelap gulita.

Dokumentasi Tribunnews.com
TEWAS DI RUMAH: Foto ilustrasi, garis polisi. Keluarga kakek Saturi (76) curiga saat pulang ke rumah, dari menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad, suasana gelap gulita. Suasana rumah pun dirasa begitu janggal dan tak biasa. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 19.00 WIB. Begitu keluarga masuk rumah, ada rasa was-was yang dirasakan. Betapa terkejutnya keluarga petani sepuh itu begitu menghidupkan lampu. Terlihat sosok jasad tertutup sarung dan sajadah di musala kecil yang ada di rumah. Ketika sarung dan sajadah diangkat, nampaklah kakek Saturi telah bersimbah darah. 

Selang empat bulan kemudian, empat dari lima pelaku ditangkap pada Minggu (10/8/2025).

Pelaku yang masih di bawah umur yakni DB (15), AS (18), DRH (15), dan MH (20), sedangkan pelaku yang buron berinisial A.

Para pelaku sengaja membuang jasad ke parit bersama sepeda motornya untuk merekayasa kasus kecelakaan.

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, menjelaskan sepeda motor Supra X yang dikendarai korban menjadi barang bukti.

"Selanjutnya, penyidik laka lantas (kecelakaan lalu lintas)  Satlantas Polresta Deli Serdang melakukan penyelidikan dan menyimpulkan bahwa kematian korban disebabkan oleh pendarahan di rongga kepala akibat benda tumpul," ungkapnya, Rabu (20/8/2025), dikutip dari TribunMedan.com.

Saat diperiksa, pelaku DRH mengaku pembunuhan dipicu rasa sakit hati teman sekolah korban, DB.

"Korban sering mengejek orangtuanya (DB)," ucapnya.

DB kemudian mengajak empat pelaku lain mencegat korban yang sering melintasi Jalan Kebun Sayur.

"Pelaku MH lalu berkata, 'Kau yang namanya Ilham.' Korban menjawab, 'Iya bang, kenapa rupanya?' Setelah mengetahui bahwa itu adalah Ilham, tersangka MH langsung memukul wajah dan dada korban dengan sekuat tenaga hingga korban terjatuh," lanjutnya.

Korban dianiaya dan dibacok menggunakan samurai hingga tewas.

Para pelaku kemudian merekayasa kematiannya seolah terjadi kecelakaan tunggal.

"MH-lah yang memberikan ide untuk merekayasa kejadian tersebut menjadi kecelakaan lalu lintas. Setelah semua sepakat, tersangka A membawa korban ke parit di sudut tembok tukang las kilang padi."

"MH kemudian mengendarai sepeda motor korban dengan kecepatan tinggi ke arah parit, lalu melompat sehingga motor itu menabrak tembok dan jatuh ke dalam parit," sambungnya.

Kini para pelaku dapat dijerat  Pasal 340 KUHPidana dan Pasal 80 ayat (3) UU 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Kades Tewas Ditikam

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Tags
tewas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved