Andi menambahkan, pagi ini aktivitas gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini relatif stabil.
Meski demikian, aktivitas letusan pada kawah masih terjadi.
Aktivitas letusan GAK pada Jumat (10/4/2020) malam, sempat membuat warga di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa khawatir.
Apalagi sempat tercium aroma belerang yang cukup menyengat.
Sebagian warga pun sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Namun pada pagi ini, warga sudah kembali ke rumah mereka.
Suara Letusan GAK Masih Terdengar hingga ke Pulau Sebesi
Hingga pagi ini, masih terdengar suara dari letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di tengah selat Sunda dari Pulau Sebesi.
Gunung api yang sempat mengalami erupsi besar pada akhir desember 2018 silam ini kembali menunjukkan peningkatan aktivitasnya pada jumat (10/4/2020) malam.
Sempat terjadi dua kali letusan.
Pertama pada sekira pukul 21.58 WIB, dengan ketinggian kolom abu teramati sekira 200 diatas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tebal ke arah selatan.
Kemudian letuas kedua terjadi pada sekira pukul 22.35 WIB.
Ketinggian kolom abu teramati sekira 500 meter dari puncak.
Kolom abu ini teramati memiliki intensitas sedang dan tebal ke arah utara.