Tribunlampung.co.id, Lampung Barat – Memiliki darah tentara dari sang kakek, menjadikan AKBP Hadi Saepul Rahman mantap untuk mendaftar ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, pasca menamatkan pendidikan SMA-nya pada tahun 1997.
"Alasan saya masuk Akabri karena kakek saya baik dari ayah maupun ibu, keduanya seorang tentara," mengawali cerita perjalanan dirinya menjadi anggota Polri kepada Tribun Lampung di kantornya, Sabtu (19/3/2022)
AKBP Hadi Saepul Rahman saat ini menjabat Kapolres Lampung Barat.
Dirinya mengatakan, ia terlahir dari keluarga sederhana. Hadi kelahiran Cianjur, Jawa Barat.
Ayahnya seorang PNS di Dinas Kesehatan Cianjur. Sementara ibunya hanyalah wanita yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Baca juga: Ancam Bunuh Tetangganya, Pemuda di Gunung Sugih Lamteng Diamankan Polisi
Baca juga: Nelayan di TPI Lempasing Bandar Lampung Keluhkan Kelangkaan BBM Jenis Solar
Menurutnya, sang kakek dari ayah dan ibunya merupakan anggota TNI. Bahkan, kakeknya pernah dikirim bertugas ke Kongo dan Mesir.
Sang kakek juga memiliki pengalaman menumpang pemberontakan di Pulau Jawa. Bahkan hampir semua gunung di Pulau Jawa pernah dijajaki oleh sang kakek.
Sosok sang kakek inilah yang menginspirasi dirinya untuk menalnjutkan pendidikan ke Akabri.
"Saya mendaftar Akabri, karena waktu itu Polisi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)," ujar Hadi.
Pada awalnya, dirinya mendaftar sebagai anggota TNI AL. Alasannya, ia ingin berbeda dari kebanyakan keluarganya yang menjadi anggota TNI AD.
Niatnya mendaftar ke Akabri, karena ingin bersekolah tanpa mengeluarkan biaya.
"Motivasi utama saya bukanlah ingin menjadi ABRI, tapi saya mencari sekolah gratis," terangnya.
Menurutnya, saat itu sang ayah sempat mengungkapkan kepada ibunya, cukup berat jika dirinya akan kuliah pasca lulus SMA. Apalagi, adiknya juga akan menyusul untuk kuliah 2 tahun berikutnya.
Baca juga: Mahasiswa Psikologi Islam UIN Raden Intan Lampung Menerbitkan Karya Novel Perdana
Baca juga: Biaya Umrah Tetap Mahal Meski Pemerintah Arab Saudi Hapus Kewajiban Karantina dan PCR
Hal itu membulatkan tekatnya untuk mencari pendidikan yang tidak memungut biaya (gratis).
Hadi mengaku memiliki prestasi selalu masuk 5 besar sejak SD hingga SMA. Karenya, dirinya mendapatkan panggilan dari Universitas Diponegoro dan Universitas Pandjajaran.