Berita Lampung

Ada Aturannya, Pemkot Bandar Lampung Diingatkan Hati-hati Eksekusi Program MBG 

DPRD Bandar Lampung mengingatkan pemkot agar berhati-hati dalam mengeksekusi program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Editor: soni yuntavia
Dokumentasi
BANGUN SPPG - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana sedang mengecek bekas gedung pendidikan yang akan digunakan untuk SPPG di wilayah Rajabasa dan Labuhan Ratu, Senin (15/9/2025). Pemkot Bandar Lampung akan membangun SPPG di tiga kecamatan di Bandar Lampung.  

"Untuk urusan memasak, juga akan kita tunjuk orang-orang yang memang ditugaskan," sambungnya.

Ia menyebut, setiap SPPG nantinya ditargetkan mampu melayani hingga 3.000 porsi makanan bergizi setiap harinya. 

Ia berharap dengan adanya percontohan ini, program MBG bisa berjalan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Dedi Sutiyoso memastikan pembangunan tiga unit SPPG bisa rampung dalam dua bulan. 

Adapun anggaran diperkirakan mencapai Rp 700 juta per unit.

Meningkat 565 Unit 

Sebanyak 8.018 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia sudah beroperasi. 

Jumlah tersebut meningkat 565 unit dibandingkan data per 8 September 2025 lalu, yang telah mencakup 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.

"Progres capaian Badan Gizi Nasional sampai hari ini, Alhamdulillah, hari ini sudah tercatat ada 8.018 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang sudah beroperasi,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Senin (15/9).

“Ini bertambah kurang lebih 565 dibandingkan per tanggal 8 September, minggu lalu. Dan ini sudah mencakup di 38 provinsi, di 509 kabupaten, dan juga 7.022 kecamatan," lanjutnya.

Kendati demikian, Dadan mengakui masih ada lima kabupaten yang belum terjamah program MBG, yakni di Pegunungan Arfak, Papua Barat; Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT); Maibarat dan Tamraw, Papua Barat Daya; dan Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim).

Lebih lanjut, Dadan menambahkan bahwa SPPG merupakan instrumen penting penyerapan anggaran. Setiap SPPG, kata dia, dapat menyerap anggaran sekitar Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar per bulan.

"Jadi perlu diketahui bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ini adalah boleh dikatakan sebagai mesin penyerapan anggaran. Jadi setiap satu SPPG berdiri, maka otomatis dalam satu bulan akan terserap antara Rp 900 (juta) sampai Rp 1 miliar,” kata dia. 

“Jadi kenapa SPPG ini penting sekali, penyerapan anggaran pada tanggal 8 September kami baru menyerap Rp 13,2 miliar, sekarang Rp 15,7 miliar," lanjut dia.

Kata Dadan, saat ini terdapat 12.897 SPPG berstatus potensi bakal beroperasional dan 9.632 dalam proses verifikasi pengajuan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved