Berita Lampung

Langkah-langkah Disdikbud Lampung Atasi Dugaan Bullying di SMAN 9 Bandar Lampung 

Disdikbud Lampung terus melakukan langkah antisipasi dan penanganan terkait dugaan kasus bullying di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.

Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
BENTUK TIM KHUSUS - Kadisdikbud Lampung Thomas Amirico, saat diwawancarai, Rabu (17/9/2025). Pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangai dugaan bullying di SMAN 9 Bandar Lampung. 

Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Bandar Lampung, Apriliandi, membenarkan adanya laporan terkait kasus ini. Ia menyayangkan perundungan terjadi di lingkungan sekolah.

Menurutnya, sekolah seharusnya menjadi ruang aman bagi anak dalam menuntut ilmu, bukan tempat terjadinya diskriminasi maupun kekerasan.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bandar Lampung memberikan pendampingan kepada siswi berinisial MR, siswi SMAN 9 Bandar Lampung yang diduga menjadi korban bullying.

Menurut Kepala Dinas PPPA Bandar Lampung Maryamah, pendampingan ini merupakan penguatan untuk si korban.

"Saya di sini sudah membawa psikolog. Sepertinya sudah keluar semua yang sudah dirasakan dia.

Mindernya pasti ada, beda dengan kawan-kawannya yang lain kan pasti ada. Nah, ini yang perlu penguatan dan pendampingan psikolog ini sangat penting," ujarnya, Rabu (17/9/2025).

"Nanti saya kan berkoordinasi dengan Dinas PPPA provinsi terkait masalah sosialisasi, karena ini ranah provinsi untuk memberikan penanganan terhadap rekan-rekan MR," sambungnya.

Lanjutnya, nantinya untuk pendalaman terhadap kejiwaannya akan dilakukan ke tahap berikutnya.

"Ini masih awal, nanti akan dibawa sendiri pendalaman terhadap kejiwaannya," ucap dia.(ryo/dom)

Cek Kebenaran

Kepala SMAN 9 Bandar Lampung Hayati Nufus membantah ada kasus perundungan di sekolahnya.

"Adanya pemberitaan terkait pem-bully-an terhadap salah seorang siswi, terlebih dikatakan pihak sekolah tidak tanggap dan tidak pernah menghubungi yang bersangkutan, jelas itu tidak benar," ujarnya, Rabu (17/9).

Sebab, pihaknya telah menanyakan langsung kepada orangtua siswi yang bersangkutan.

Dia menjelaskan, pada Kamis (28/8/2025) lalu wali kelas siswi tersebut bersama guru bimbingan konseling menanyakan kepada orang tua yang bersangkutan apakah anaknya sekolah atau tidak.

"Saat pembicaraan ini orang tuanya mengatakan anaknya di-bully. Tapi kan guru BK harus mengecek kebenarannya dan butuh waktu untuk itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved