Berita Lampung

Neraca Perdagangan Lampung Surplus 462,11 Juta Dolar AS per Agustus 2025

Meskipun ekonomi global penuh tantangan, mulai dari perlambatan permintaan mitra dagang hingga pembatasan impor, APBN Lampung terbilang solid.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
APBN KITA - Kepala Kanwil DJP Bengkulu-Lampung Retno Sri Sulistiani (kanan) dan Kepala Kanwil DJPb Lampung Purwadi Adi Putranto (tengah) dalam konferensi pers APBN Kita di aula kantor Kanwil DJP Bengkulu-Lampung, Kamis (30/10/2025). 

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 23.092,24 miliar, namun terkontraksi 6,04 persen (yoy). 

Kontraksi ini disebabkan oleh pergeseran prioritas, terlihat dari perlambatan belanja pemerintah pusat, khususnya belanja barang dan belanja modal.

Meski demikian, defisit anggaran regional Lampung hingga September 2025 tercatat sebesar Rp 15.106,86 miliar, menyempit sebesar 13,41 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Defisit yang terkendali ini membuktikan APBN sebagai peredam gejolak (shock absorber) ekonomi global.

Di samping itu, Purwadi menyebut belanja sosial dari pusat jiga menjadi kunci penting untuk menjaga daya beli masyarakat. 

Total bantuan sosial (bansos) yang disalurkan ke Lampung sejak Januari 2020 hingga September 2025 mencapai Rp 22,96 triliun, mencakup PKH, BPNT, BPUM, dan lainnya.

Realisasi bansos ini terbukti efektif menekan tingkat kemiskinan Lampung dari 12,76 persen (September 2020) menjadi 10,00 persen (Maret 2025).

Bantuan ini juga berhasil menurunkan ketimpangan ekstrem.

"Sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah membuktikan, belanja sosial APBN efektif memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat Lampung dan mempercepat pencapaian target pengentasan kemiskinan," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto) 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved