Berita Lampung
Windi Tersandung Kasus Sayat Alat Vital, Begini Upaya Hukum Keluarga Tersangka
Polsek Panjang Bandar Lampung mempersilakan keluarga tersangka Windi, pelaku pemotongan alat vital mengajukan penangguhan penahanan
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Polsek Panjang Bandar Lampung mempersilakan keluarga tersangka Windi, pelaku pemotongan alat vital terhadap kekasih gelapnya, Karsilan, untuk mengajukan penangguhan penahanan melalui pengacaranya.
Kapolsek Panjang, Kompol Martono, mengatakan pihaknya terbuka terhadap permohonan tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Kami pihak kepolisian masih menunggu surat pengajuan penangguhan penahanan tersebut, silakan saja diajukan,” ujar Kompol Martono saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp, Jumat (31/10).
Menurut Martono, surat permohonan penangguhan itu nantinya akan diteruskan ke Kapolresta Bandar Lampung untuk dipertimbangkan.
“Kita masih menunggu dulu. Penangguhan penahanan itu memang bisa diajukan sesuai aturan, tetapi keputusan tetap bergantung pada hasil gelar perkara dan pertimbangan penyidik,” jelasnya.
Sebelumnya, Nurdiana, ibu dari tersangka Windi, menyampaikan harapannya agar anaknya mendapat keringanan hukuman.
“Kami meminta keadilan supaya hukumannya jangan berat. Anak saya selama ini berperilaku baik dan dikenal ramah oleh tetangga,” kata Nurdiana.
Ia menuturkan, Windi sehari-hari bekerja serabutan dan sempat mengeluh soal kekecewaannya terhadap korban sebelum kejadian.
“Anak saya pernah cerita kalau dia merasa tertipu oleh korban yang ternyata sudah beristri. Setelah kejadian, dia langsung pulang dan tidak cerita apa-apa, baru kami tahu saat polisi datang ke rumah,” ungkapnya.
Sementara itu, pengacara tersangka, Nurul Hidayah, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Polresta Bandar Lampung.
“Kami selaku penasihat hukum mengajukan permohonan penangguhan dengan alasan kemanusiaan.
Tersangka W memiliki anak kecil berusia delapan tahun yang masih membutuhkan bimbingan seorang ibu,” ujar Nurul.
Tersangka Windi kini dijerat Pasal 353 KUHP tentang penganiayaan berencana. Polisi masih melanjutkan proses penyidikan dan menunggu keputusan atas permohonan penangguhan tersebut.(byu)
Kode OTW
Jeritan Karsilan (32) pecahkan keheningan malam di Kota Bandar Lampung, Minggu (19/10/2025).
Warga pun mencari sumber suara jeritan yang ternyata berasal dari balik semak-semak di sekitar Lapangan Baruna Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.
Rupanya Karsilan menjerit kesakitan karena ulah kekasih gelapnya, Windi (28).
Windi (28) tiba-tiba mengeluarkan cutter dan menyayat alat vital Karsilan saat keduanya sedang berhubungan layaknya suami istri.
Windi rupanya telah berniat untuk melukai korban.
Ia berupaya memancing korban untuk datang ke lokasi kejadian.
Keduanya menggunakan kode "OTW" sebagai sandi rahasia untuk berhubungan layaknya suami istri.
Mereka kemudian bertemu di Lapangan Baruna, Panjang, Bandar Lampung, dan masuk ke semak-semak untuk berhubungan intim.
Emosi karena Dipermainkan
Aksi tersebut dilakukan Windi karena emosi dan sakit hati lantaran merasa dipermainkan oleh Karsilan, yang ternyata telah memiliki istri.
Bahkan korban masih juga tidak cukup dan bermain perempuan.
"Spontan saja, saya ingin melukai alat vital korban supaya dia kapok dan tidak main perempuan lagi," ujar
Windi saat dihadirkan di Mapolres Bandar Lampung, Rabu (22/10/2025).
Windi mengaku, telah menjalin hubungan asmara dengan Karsilan selama enam tahun. Namun belakangan, ia kerap diselingkuhi dan tersiksa batin.
"Selama ini saya tersiksa batin, sering menangis, dan diselingkuhi. Dia sudah punya saya, tapi masih main perempuan ke sana-sini," ucap Windi dengan nada emosi.
Penanganan Medis
Karsilan yang terluka parah langsung berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian warga.
Ia kemudian dibawa ke Puskesmas Panjang dan dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Setelah kejadian, Windi sempat melarikan diri dan membuang cutter di sekitar lokasi.
Namun, ia akhirnya ditangkap polisi di rumahnya pada Selasa pagi (21/10/2025).
Kapolsek Panjang, Kompol Martono, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, aksi Windi tergolong sebagai tindak pidana yang telah direncanakan. Sebab, ia menyediakan cutter sebagai senjatanya.
"Tersangka sudah merencanakan aksi ini dengan membeli cutter sehari sebelum kejadian," jelas Kompol Martono.
Menurut Martono, keduanya bertemu di Lapangan Baruna dan masuk ke semak-semak untuk berhubungan intim. Di sanalah, Windi melakukan aksi nekatnya itu.
"Setelah selesai melakukan hubungan, tersangka langsung mengeluarkan cutter dari dalam tasnya dan menyayat alat vital korban," ungkap Martono.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu cutter berwarna merah, pakaian korban, serta handphone milik tersangka.
Windi dijerat dengan Pasal 353 KUHP tentang penganiayaan yang direncanakan, junto Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan luka berat. Ia terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
Tribunlampung.co.id
Bandar Lampung
alat vital
Luka Sayatan Sajam
Polsek Panjang
penganiayaan
Berita Lampung
| Rekor! 415 Siswa Ikuti Lomba Pidato Bahasa Mandarin se-Lampung |
|
|---|
| Menyayat Hati, Buruh di Lamsel Temukan Tas Bau Busuk dan Ada Belatung |
|
|---|
| Alasan Pemprov Lampung Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hanya Sampai 6 Desember |
|
|---|
| Guru Ngaji Bertahun-tahun Belum Cicipi Insentif Wali Kota Bandar Lampung |
|
|---|
| 2 Tim Voli Putra dan Putri Terbaik Wakili Lampung di Kejurnas Jawa Timur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Kapolsek-Tanjung-Bintang-Kompol-Martono-35.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.