Berita Lampung

Kuliah Teknik Komputer di Teknokrat Lampung Ciptakan Inovasi IoT dan Sistem Tertanam

Ketua Program Studi Teknik Komputer, Yuri Rahmanto (36), menjelaskan bahwa sejak semester awal, mahasiswa telah dibekali berbagai mata kuliah dasar.

Tribunlampung.co.id/Bintang Puji Anggraini
INOVASI - Mahasiswa teknik komputer teknokrat saat sedang memamerkan mesin batik otomatis dan mesin pupuk pada Jumat (7/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Jurusan Teknik Komputer Universitas Teknokrat Indonesia cetak lulusan di bidang Internet of Things (IoT).
  • Sejak semester awal mahasiswa dibekali berbagai mata kuliah dasar.
  • Semester berikutnya baru diajari mata kuliah hingga bisa mengerjakan proyek berbasis IoT.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Jurusan Teknik Komputer Universitas Teknokrat Indonesia terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul di bidang Internet of Things (IoT) dan Embedded System. 

Ketua Program Studi Teknik Komputer, Yuri Rahmanto (36), menjelaskan bahwa sejak semester awal, mahasiswa telah dibekali berbagai mata kuliah dasar yang menjadi pondasi penting.

“Mahasiswa baru akan diajarkan elektronika dasar, pemrograman dasar, dan sistem basis data,” ungkapnya Jumat (7/11/2025).

Memasuki semester berikutnya, mahasiswa akan mempelajari desain arsitektur IoT, praktikum IoT, sistem tertanam (embedded system), hingga pada akhirnya mengerjakan proyek berbasis IoT.

Menurut Yuri, ada dua konsentrasi utama yang ditawarkan di jurusan ini, yaitu Internet of Things (IoT) dan Embedded System.

Dalam konsentrasi IoT, mahasiswa diajarkan membuat alat yang dapat saling berkomunikasi. Sedangkan pada konsentrasi Embedded System, mahasiswa mempelajari cara membuat alat yang dapat bekerja secara otomatis.

Yuri menuturkan, pembelajaran di Teknik Komputer Teknokrat menerapkan metode Project-Based Learning, di mana setiap mata kuliah diarahkan untuk menghasilkan proyek nyata.

Salah satu hasil karya mahasiswa yang berfokus pada konsentrasi Embedded System adalah Mesin Batik Tulis Otomatis.

Mesin ini diciptakan agar dapat membantu masyarakat yang bergerak di industri batik.

Mesin tersebut mampu membuat motif batik secara otomatis berdasarkan desain file digital yang diunggah ke sistem. Inovasi ini bahkan berhasil meraih Juara II pada Ajang Inovasi Teknologi Provinsi Lampung.

Sementara itu, dari konsentrasi IoT, mahasiswa juga menciptakan Smart Komposter, alat yang dapat memproses kotoran sapi menjadi pupuk kompos.

“Mahasiswa kami membuat alat untuk memonitor proses pembuatan pupuk,” ujar Yuri.

Dengan teknologi IoT, alat ini mampu mengukur pH dan memantau pencampuran bahan secara otomatis agar siap pakai.

Prospek Lulusan dan Cerita Mahasiswa

Lulusan Teknik Komputer Teknokrat memiliki prospek kerja yang luas, antara lain sebagai IoT Engineer, Embedded System Engineer, IT Consultant, Technopreneur, hingga tenaga pengajar di bidang teknologi.

Salah satu mahasiswa, Jefri Andri (22), yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Komputer (Himatek), menceritakan pengalamannya menempuh pendidikan di jurusan tersebut.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved