Berita Lampung
Dona Mati, Populasi Gajah Jinak di TNWK Kini 60 Ekor
Diketahui, seekor gajah berusia 45 tahun bernama Dona mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, TNWK, Minggu (16/11/2025).
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kematian seekor gajah jinak menyebabkan turunnya populasi gajah jinak di Taman Nasional Way Kambas (TNWK).
Diketahui, seekor gajah berusia 45 tahun bernama Dona mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, TNWK, Minggu (16/11/2025).
Kematian Dona menambah daftar kasus kematian gajah di kawasan konservasi tersebut.
Kepala Balai TNWK Zaidi mengatakan, pasca kematian Dona, populasi gajah jinak yang dikelola TNWK berkurang menjadi 60 ekor.
Zaidi pun membeberkan membeberkan perubahan jumlah populasi gajah jinak dan liat yang dikelola TNWK selama lima tahun terakhir (2020–2025).
Sebelum kematian Dona, total gajah jinak yang berada dalam pengelolaan TNWK adalah 61 ekor, yang terbagi di dua unit utama dengan peran vital bagi konservasi.
"Sebelum kematian Dona, gajah jinak di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas ada 33 ekor, dan Elephant Response Unit (ERU) 28 ekor," ujarnya, Senin (17/11/2025).
Adapun gajah jinak di ERU terdistribusi di empat lokasi, yakni ERU Bungur, ERU Tegal Yoso, ERU Braja Harjosari, dan ERU Margahayu.
"Gajah-gajah jinak ini memainkan peran penting dalam mendukung patroli pengamanan kawasan, penghalauan gajah liar, edukasi konservasi, dan menjadi ikon wisata edukatif," kata Zaidi.
Terkait program perawatan dan manajemen gajah jinak di TNWK, Zaidi mengatakan dalam lima tahun terakhir menunjukkan hasil positif.
"Sejak 2200 sampai 2025, ada lima 5 individu gajah yang lahir di TNWK. Dua kelahiran di PLG dan tiga lainnya di ERU," jelas Zaidi.
"Kelahiran ini menunjukkan bahwa program perawatan, kesehatan, dan manajemen gajah jinak di TNWK berjalan baik dan memberi kontribusi positif terhadap keberlangsungan spesies," lanjutnya.
Meskipun terdapat kelahiran, angka kematian tetap menjadi fokus perhatian serius Balai TNWK.
Dalam lima tahun terakhir, tercatat ada tujuh kasus kematian gajah jinak, termasuk Dona.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor alami.
"Sebagian besar akibat faktor usia lanjut dan komplikasi kesehatan kronis. Seluruhnya telah melalui proses nekropsi oleh tim medis dan dokter hewan," tutur Zaidi.
Sementara itu, kasus kematian gajah liar yang dilaporkan tercatat empat kasus dalam periode yang sama.
"Gajah liar empat kasus kematian dilaporkan, dengan penyebab yang bervariasi, mulai dari luka jerat, keracunan, hingga insiden alamiah. Setiap kejadian langsung ditindaklanjuti dengan investigasi oleh tim lapangan," tambahnya.
Angka kematian ini, menurut Zaidi, mendorong pihaknya melakukan penguatan perlindungan habitat serta penegakan hukum terhadap praktik perburuan dan pemasangan jerat ilegal.
Terkait populasi gajah liar, Zaidi mengungkapkan bahwa estimasi jumlahnya saat ini sedang diperbarui melalui metode ilmiah.
"Untuk populasi gajah liar, saat ini sedang dilakukan survei genetika populasi (DNA fecal sampling) yang mencakup seluruh bentang jelajah gajah liar di dalam kawasan TNWK," ungkapnya.
Menurutnya, proses pengumpulan sampel telah dilakukan sejak akhir 2024 dan kini masih dalam tahap analisis laboratorium.
"Hasil survei ini diharapkan dapat memberikan pembaruan dari estimasi terakhir yang dilakukan oleh Wildlife Conservation Society (WCS) pada tahun 2010, yaitu sekitar 247 individu," sebut dia.
"Sedangkan data terakhir tahun 2024 perkiraan jumlah estimasi gajah liar yaitu 160-180 individu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zaidi mengatakan data baru yang dilaksanakan tahun 2025 ini nantinya akan menjadi dasar penting dalam perencanaan konservasi dan pengelolaan habitat gajah liar secara lebih tepat sasaran.
(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)
| Kronologi Gajah Dona Mati di TNWK Lampung Timur, Sempat Dirawat 10 Hari |
|
|---|
| Ketua FPSBI-KSN Kecam Intimidasi terhadap Ketua Serikat Buruh PT San Xiong Steel Indonesia |
|
|---|
| Komplikasi Penyakit, Gajah Dona Mati di TNWK Lampung Timur |
|
|---|
| Kapolres Tanggamus: Operasi Zebra Krakatau 2025 Gunakan Pendekatan Humanis |
|
|---|
| Niat Mendahului, Pemotor Tewas Tertabrak Fuso dari Lawan Arah di Lampung Timur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Gajah-Dona-dimakamkan-di-TNWK.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.