Berita Lampung
Apindo Nilai Kenaikan Tarif Tol Lampung Akan Berdampak ke Biaya Logistik
Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ) Lampung nilai, kenaikan tarif tol Lampung, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, akan berdampak pada biaya logistik.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Noval Andriansyah
Ringkasan Berita:
- Apindo Lampung menilai kenaikan tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar berpotensi menaikkan biaya logistik, memicu inflasi, dan menekan UMKM serta pengusaha angkutan.
- Kenaikan tarif dipahami sebagai mekanisme nasional, namun Lampung sangat bergantung pada transportasi darat, sehingga dampaknya langsung pada harga barang dan biaya perjalanan.
- Apindo meminta mitigasi seperti insentif tol, evaluasi dampak, dan peningkatan layanan agar kenaikan tarif tidak membebani dunia usaha dan masyarakat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Selatan - Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo ) Lampung menilai, kenaikan tarif tol Lampung, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, akan berdampak pada biaya logistik.
Ketua Apindo Lampung Ary Meizari Alfian menyebut, kenaikan tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar yang akan berlaku pada 27 November mendatang dipandang adalah sesuatu yang secara regulasi memang rutin dilakukan.
"Namun bagi kami, yang berada di lapangan dan melihat langsung dinamika ekonomi Lampung, kebijakan ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi riil daerah yang masih sangat bertumpu pada transportasi darat," ujarnya, Kamis, (20/11/2025).
Itulah sebabnya Apindo berpandangan bahwa kenaikan tarif perlu disikapi dengan hati-hati, karena efeknya tidak hanya dirasakan pengusaha, tetapi juga menyentuh masyarakat secara luas.
Dalam konteks perekonomian Lampung, kenaikan tarif tol sangat mungkin memengaruhi beberapa sektor sekaligus.
"Biaya logistik adalah satu di antara komponen terbesar dari struktur biaya usaha di sini, mengingat mayoritas distribusi hasil pertanian, perkebunan, dan produk industri kecil menengah dilakukan melalui ruas tol tersebut," ujarnya.
"Ketika tarif naik, otomatis biaya per perjalanan atau per ritase kendaraan logistik ikut meningkat. Kenaikan ini kemudian dapat menambah biaya produksi dan distribusi yang akhirnya memberi tekanan pada harga barang di pasar," sambungnya.
Kondisi inflasi daerah juga bisa terdorong naik, terutama untuk komoditas pangan dan bahan pokok.
Bagi pelaku usaha, beban tersebut sering kali langsung terasa.
"Perusahaan angkutan yang berkontrak tetap, misalnya, tidak serta-merta bisa menyesuaikan tarifnya meskipun biaya perjalanan naik," ujarnya.
UMKM pun menghadapi tantangan karena tidak mudah menaikkan harga produk tanpa mengganggu permintaan.
"Sementara masyarakat, khususnya pengguna tol, harus menyiapkan biaya perjalanan yang lebih besar, dan berpotensi merasakan dampaknya melalui kenaikan harga barang konsumsi harian," ujarnya.
Walau begitu, Apindo Lampung tetap melihat bahwa peningkatan tarif bisa membawa manfaat jika betul-betul disertai peningkatan standar pelayanan.
"Perjalanan makin lancar, waktu tempuh lebih singkat, dan kualitas jalan konsisten terjaga. Hanya saja, manfaat jangka panjang tersebut harus diseimbangkan dengan kebijakan mitigasi jangka pendek agar beban biaya tidak langsung menekan produktivitas dunia usaha," ujarnya.
Baca juga: Tarif Tol Bakter Naik, Sopir Bus: Asal Jalan Mulus
Karena itu Apindo Lampung mendorong para pengusaha untuk mulai mengambil langkah langkah adaptif.
Pengaturan ulang ritase, konsolidasi muatan, penggunaan sistem manajemen armada, dan negosiasi ulang kontrak pengangkutan adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan lonjakan biaya operasional.
"Kami juga mengajak dunia usaha untuk bersama-sama mendorong dialog dengan pemerintah dan pengelola tol, agar ada kemungkinan penerapan insentif seperti diskon frekuensi untuk kendaraan logistik atau setidaknya adanya evaluasi dampak tarif pada periode tertentu," ujarnya.
Intinya, Apindo Lampung menilai bahwa kenaikan tarif dapat dipahami sebagai bagian dari mekanisme nasional, tetapi implementasinya harus memperhatikan kondisi faktual Lampung.
Pengusaha dan masyarakat membutuhkan jaminan bahwa kebijakan tersebut tidak menambah beban tanpa adanya langkah langkah penyeimbang.
"Kami siap memfasilitasi komunikasi, advokasi, dan pengumpulan data dampak agar dunia usaha tetap bisa bergerak produktif, sementara masyarakat tetap mendapatkan manfaat layanan jalan tol yang memadai," ucapnya.
Apindo Lampung memandang bahwa penyesuaian tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) merupakan bagian dari mekanisme regulatif nasional yang memang dilakukan secara berkala.
Namun dari sudut kepentingan dunia usaha di Lampung, kenaikan tarif ini perlu dicermati secara serius karena beban biaya transportasi di provinsi kita masih sangat bergantung pada jalan raya.
Apindo dapat memahami alasan pengelola terkait peningkatan standar pelayanan,
"Tetapi kami menilai bahwa implementasi kenaikan tarif harus diikuti dengan langkah mitigasi agar tidak menekan sektor usaha, terutama UMKM agroindustri, dan logistik," ucapnya.
Dampaknya bersifat langsung dan cukup signifikan.
Struktur ekonomi Lampung didominasi sektor pertanian, perkebunan dan industri pengolahan yang sangat bergantung pada distribusi antarkabupaten.
"Kenaikan tarif tol akan meningkatkan biaya logistik yang pada akhirnya memperbesar biaya produksi dan distribusi barang. Efek domino ini dapat memengaruhi inflasi daerah terutama pada komoditas yang sensitif terhadap biaya transport," ujanrnya.
"Dalam jangka panjang kenaikan tarif berpotensi mengurangi daya saing produk Lampung jika tidak ada kebijakan penyeimbang," sambungnya.
Namun jika peningkatan tarif benar benar diikuti peningkatan pelayanan dan efisiensi perjalanan, maka manfaat jangka menengah masih dapat dirasakan.
"pengaruhnya cukup jelas. Mayoritas barang pokok dan bahan baku Lampung seperti singkong, jagung, gula ayam potong dan produk olahan masih didistribusikan menggunakan truk melalui moda jalan raya," ucapnya.
Penyesuaian tarif tol otomatis menaikkan biaya per ritase.
Bagi perusahaan yang melakukan pengiriman harian atau mingguan kenaikan ini dapat menambah beban biaya operasional dalam jumiah yang tidak kecil.
"Jika kontrak logistik tidak memungkinkan penyesuaian tarif maka pengusaha angkutan dan distributor akan menanggung selisih biaya, yang pada akhirnya bisa memengaruhi harga barang di tingkat konsumen," ujarnya.
Dampaknya berbeda namun saling terkait.
Pengusaha akan menghadapi kenaikan biaya angkut yang bagi sebagian sektor sama dengan penurunan margin.
UMKM paling rentan karena ruang penyesuaian harga mereka terbatas.
Pengusaha logistik juga akan terbebani jika tidak dapat menegosiasikan ulang tarif angkutan dengan pelanggan.
"Masyarakat berpotensi merasakan peningkatan harga barang jika biaya logistik naik dan ditransfer ke harga retail," ujarnya
"Selain itu, masyarakat pengguna tol juga akan mengeluarkan biaya perjalanan yang lebih besar," sambungnya.
Namun bila kualitas tayanan tol meningkat.
"Kecepatan perjalanan, keselamatan dan kondisi jalan masyarakat dan dunia usaha tetap memperoleh manfaat jangka menengah, meski tekanan jangka pendek tetap harus dikelola," ujanrnya.
Apindo Lampung merekomendasikan beberapa langkah realistis:
1. Konsolidasi muatan dan optimasi rute untuk mengurangi biaya per pengiriman.
2. Negosiasi ulang kontrak logistik, terutama terkait penyesuaian tarif tol dan BBM.
3. Mengatur ulang jadwal pengiriman agar ritase lebih efisien dan meminimalkan perjalanan kosong.
4. Menerapkan manajemen armada berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi operasional.
5. Berkolaborasi melalui Apindo untuk mendorong pemerintah dan pengelola tol menetapkan skema insentif, seperti diskon frekuensi bagi kendaraan logistik lokal atau evaluasi tarif secara berkala berdasarkan dampak ekonomi Lampung.
Aspek Dampak Positif Dampak Negatif
1. Efisiensi Transportasi
Dampak positif: Perbaikan dan pemeliharaan jalan tol lebih optimal. Sehingga perjalanan lebih lancar untuk kendaraan logistik dan angkutan dan waktu tempuh lebih stabil.
Dampak Negatif: Biaya perjalanan meningkat, terutama untuk kendaraan logistik.
2. Kualitas Infrastruktur
Dampak positif: Kenaikan tarif dapat digunakan untuk peningkatan layanan seperti rest area, kenaikan tarif tidak terasa manfaatnya CCTV, keamanan, dan kualitas permukaan jalan.
Damapak negatif: Jika peningkatan layanan tidak signifikan, kenaikan tarif tidak terasa manfaatnya bagi masyarakat
3. Keamanan dan Keselamatan
Dampak positif: Potensi peningkatan standar keselamatan dan pengurangan risiko kecelakaan karena dana pemeliharaan lebih memadai.
Dampak negatif: Tidak semua peningkatan keselamatan langsung terasa dalam jangka pendek
4. Produktivitas pengusaha
Dampak psitif: Perjalanan yang lebih cepat dapat mengurangi biaya tidak langsung seperti keausan kendaraan dan risiko keterlambatan.
Dampak negatif: Kenaikan tarif meningkatkan biaya logistik dan dapat menurunkan margin keuntungan terutama bagi UMKM dan angkutan kontrak.
5. Rantai Pasok
Dampak positifnya: Jika layanan meningkat, jadwal pengiriman bisa lebih teratur dan resikon macet berkurang
Dampak negatif: Biaya distribusi bahan baku dan barang jadi meningkat, berpotensi menaikkan barang di Lampung
6. Perekonomian Daerah
Dampak positif: infrastruktur tol yang terjaga dapat menarik investasi baru dalam jangka panjang
Dampak negatif:Inflasi dapat terdorong naik akibat peningkatan biaya transport terutama pada komoditas pangan dan bahan pokok.
7. Masyarakat
Dampak positif: Perjalanan antarkabupaten lebih nyaman dan cepat.
Dampak negatif: Pengguna kendaraan pribadi dan umum harus menanggung biaya perjalanan yang lebih mahal.
8. Sektor Logistik
Dampak positif: Jika ada program diskon frekuensi perusahaan logistik dapat tetap efisien.
Dampak negatif: Tanpa mitigasi, kenaikan tarif memukul pengusaha angkutan yang tidak bisa menaikkan tarif laynan.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )
| Lakalantas Tol Lampung, Ditemukan Lencana Polri Selain Ribuan Pil Ekstasi di Mobil Nissan X Trail |
|
|---|
| Mirza Berharap Kerajinan Lampung Tembus Pasar Global |
|
|---|
| DPRD Lampung Tolak Kenaikan Tarif Tol Bakter: Tarif Kita Sudah Mahal |
|
|---|
| Tarif Tol Bakter Naik, Sopir Bus: Asal Jalan Mulus |
|
|---|
| Kadin Lampung Keberatan Tarif Tol Bakter Naik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Viral-Pemudik-Motor-Masuk-Tol-Ternyata-Rekayasa-Lalin-Satlantas-Polres-Lampung-Tengah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.