Owner Ninda Tapis Sebut Minim Minat Anak Muda Menyulam Tapis

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Layla Ninda (50) pemilik Ninda Tapis mengatakan, Wastra Lampung mengalami perkembangan yang cukup pesat baik dari segi motif maupun bahan.

Inovasi terus dilakukan agar wastra tetap relevan, tetapi unsur tradisional tetap dijaga sebagai nilai inti.

Namun tantangan terbesar dalam melestarikan wastra Lampung adalah minimnya generasi muda yang berminat menyulam tapis. 

“Penerus untuk menyulam tapis itu sendiri sangat sedikit, karena anak muda kurang tertarik dengan pekerjaan menyulam,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

Pada perhelatan fashion show Kriya Jemari yang digelar Pemprov Lampung, Ninda Tapis memperkenalkan keindahan wastra Lampung bermotif tapis tuho. 

“Motif ayam jago melambangkan kesuburan tanah Lampung dan keberanian masyarakatnya,” ungkap Layla, 

“Hal tersebut menegaskan bahwa setiap ragam hias dalam tapis bukan sekadar ornamen, tetapi juga simbol identitas budaya Lampung,” tambahnya.

Dalam proses pembuatannya, Layla menggunakan bahan-bahan modern agar lebih nyaman dipakai. Meski begitu, motif tradisional tapis tetap dipertahankan sebagai ciri khas utama.

Ninda Tapis mengusung konsep busana muslim, yang sengaja disiapkan untuk menyambut pasar di bulan Ramadan. 

Dan agar wastra Lampung semakin diminati generasi muda, Ninda Tapis menghadirkan desain yang lebih kekinian, ringan, dan fleksibel. 

Yakni dikreasikan menjadi outer, vest, celana, maupun rok, tanpa meninggalkan motif tradisional Lampung yang menjadi identitas pentingnya.

Koleksi tersebut juga cocok digunakan untuk acara-acara resmi, memberikan kesan anggun sekaligus berbudaya.

(Tribunlampung.co.id/Bintang Puji Anggraini)