Firasat Sri Mulyani, Anaknya Tak Pulang Sejak Malam, Ternyata Ada di Kantor Polisi
Firasat seorang ibu terhadap anaknya memang tak pernah salah. Begitulah yang dialami Sri Mulyani (47). Anaknya ditemukan berada di kantor polisi.
Namun malam itu, cucunya ikut terjaring sweeping aparat.
Budiarto menyebut, cucunya pamit dari rumah sekitar pukul 19.00 WIB, untuk keluar bersama temannya.
"Saya tidak tahu siapa temannya. Malam itu sebenarnya saya sudah merasa tidak enak."
"Pukul 02.00 saya dikabari polisi dari Polsek Genuk, katanya cucu saya diamankan," ucapnya.
Saat mendapatkan kabar tersebut, istri Budiarto yakni nenek dari K terus menangisinya.
"Istri saya semalam itu menangis terus," tambahnya.
Sambil menunggu, dia hanya bisa berharap cucunya segera pulang.
"Pukul 10.00 dijanjikan bisa ketemu, ya saya tunggu saja," katanya lirih.
Cerita serupa juga disampaikan Solikin, warga Sembungharjo yang menjemput ponakannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Sejak subuh, dia sudah berada di Mapolda Jateng.
"Semalam pukul 23.00, saya ditelepon dari Polda Jateng, katanya anaknya ada di sini. Jadi saya berangkat pukul 05.00, sampai sini pukul 06.00," tuturnya.
Solikin bercerita, tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan kondisi sang keponakan.
Dia bahkan sudah bersiap datang lebih awal agar tidak dianggap mengulur waktu.
"Kalau disuruh pukul 07.00, saya datang sebelumnya. Daripada nanti dikira tidak disiplin," ucapnya.
Keponakannya, kata Solikin, baru berusia 15 tahun.
Dia ditangkap saat keponakannya meminta izin untuk menjenguk teman yang lagi sakit.
"Dia mau jemput temannya yang sakit. Dia tidak bawa motor, dibonceng temannya."
"Anak itu pendiam jarang keluar. Itu kalau dilepas di Tlogosari, dia tidak bisa pulang," tutur Solikin.
Saat mendengar kabar dari adiknya bahwa keponakannya terjaring razia, dia sempat bingung.
Di tengah penantian panjang, Solikin mengaku, yang paling membuatnya khawatir adalah soal makan sang keponakan.
"Tadi saya sempat tanya sama petugasnya, 'Anaknya makan enggak Pak?'. Katanya makan, tapi seadanya."
"Anak itu sejak pukul 16.00 kemarin keluar, belum sempat makan. Itu yang saya pikirkan," ungkapnya.
Kisah Arifan, Budiarto, dan Solikin adalah bagian dari sekian banyak orang tua yang gelisah menanti anaknya di Mapolda Jateng.
Mereka datang dengan membawa rasa cemas, kebingungan, sekaligus harapan.
Di luar dengan panasnya terik matahari dan berteduh di balik bayang tembok Mapolda Jateng, orang tua menanti dengan doa, agar anak-anaknya segera dipulangkan.
Hingga pukul 11.00, para orang tua masih bertahan di luar Mapolda Jateng, menunggu kabar.
Berita selanjutnya Kronologi Andika Tewas Seusai Ikut Demo di Depan Gedung DPR, Sempat Izin Guru
polisi
Rumah Mewahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Resmi Lapor Polisi |
![]() |
---|
Polisi Tangkap 13 Orang Terkait Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya |
![]() |
---|
Prabowo Sebut 17 Polisi Alami Luka Berat, Ada yang Tempurung Kepalanya Rusak |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Perintahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa bagi Polisi Korban Demo |
![]() |
---|
Polisi Disebut Sudah Olah TKP di Rumah Mewah Eko Patrio Setelah Penjarahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.