Berita Terkini Nasional
Mahfud MD Soroti Pencopotan Budi Arie Setiadi: Kapabilitasnya Memang Tidak Ada
Mahfud MD menilai memang Budi Arie Setiadi kerap disorot lantaran dinilai tidak memiliki kemampuan untuk mejabat sebagai Menteri Koperasi.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Budi Arie Setiadi dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Koperasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Posisinya digantikan oleh Ferry Julianto dari Partai Gerindra yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi.
Terkait pergantian tersebut, Mantan Menkopolhukam Mahfud MD berikan pendapatnya.
Mahfud MD menilai memang Budi Arie Setiadi kerap disorot lantaran dinilai tidak memiliki kemampuan untuk mejabat sebagai Menteri Koperasi.
Menurutnya, loyalis Jokowi itu duduk jadi menteri hanya simbolik saja.
"Nah Budi Arie itu memang orang yang selalu diteriakin untuk diganti pertama memang karena kapabilitasnya untuk itu memang tidak ada. Apa yang dikerjakan kan tidak jelas memberi pertanda bahwa akan ada kemajuan gitu ya kecuali sangat simbolik gitu," kata Mahfud dikutip dari akun Youtube Mahfud MD Official, Kamis (11/9/2025).
Selain itu, Mahfud juga menyoroti kasus yang ditinggalkan Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Dimana, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tersandung kasus beking situs judi online (judol) pada era Budi Arie Setiadi.
"Kan tidak bisa dilepaskan dengan dia. Bagaimanapun orang tetap akan tidak percaya kalau orang seperti ini kok bisa gitu. Masalahnya belum jelas," kata Mahfud MD.
"Oleh sebab itu, menurut saya harus ada langkah lain dari penegakan hukum agar yang kasus Menkominfo itu dibuka dengan seterang-terangnya gitu ya. Maksudnya judol," imbuhnya.
Mahfud mengaku tidak membeci Budi Arie Setiadi. Namun, kata Mahfud MD, secara logika hukum terdapat intelektual lalu pelaksana dalam kasus tersebut.
"Saya kira ini pintu yang dibuka oleh pemerintah untuk masuk ke situ. Kalau mau sungguh-sungguh ya penegakan hukumnya. Tapi kita lihat aja perkembangannya," imbuhnya.
Mahfud pun memberikan dua jempol atas keputusan Prabowo Subianto melakukan reshuffle kabinet.
Menurutnya, Prabowo sudah mulai mendengar aspirasi masyarakat sipil.
"Kita tahu sampai kemarin podcast kemarin saya katakan masalah kita tuh apa? karena Pak Prabowo itu tidak mau mendengar dan tidak pernah merespons aspirasi masyarakat sampai 10 bulan kan orang bertubi-tubi gak direspon," ujarnya.
Mahfud memberikan dua analisa mengenai sikap Prbaowo tersebut. Pertama, pesan tidak sampai kepada Prabowo karena ada yang memagari.
Kedua, kata Mahfud, para menteri tidak mengerti aspirasi masyarakat yang sesungguhnya.
"Nah, sekarang sesudah terjadi demo dan kerusuhan di mana-mana, Pak Prabowo langsung merespon dengan cepat," imbuhnya.
Respon cepat pertama, lanjut Mahfud MD yakni dengan meredakan aksi penjarahan serta tindak kekerasan yang mengorbankan rakyat maupun masyarakat.
Kedua, segera reshuffle kabinet karena tidak memenuhi syarat untuk membawa Indonesia lebih maju.
"Bukan karena kepintarannya. Karena kalau kepintaran itu satu segi aja dari kebutuhan kabinet. Yang kedua harus ada integritas. Lalu yang ketiga harus ada track record. Itu syarat. Kadang kala orang pintar sekali tapi gak punya ini apa namanya? integritas," ujarnya.
Relawan Jokowi Meradang
Di sisi lain, dikutip dari Wartakota, salah satu ketua organ relawan Jokowi, Yanes Yosua Frans mengecam tindakan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan reshuffle terhadap salah satu loyalis Jokowi, Budi Arie Setiadi.
Yanes, yang merupakan Ketua Umum Relawan We Love Jokowi, meminta Prabowo agar tidak melupakan jasa-jasa Jokowi yang turut membantunya memenangkan kontestasi pemilihan presiden.
Melalui tayangan video, Yanes memperkenalkan dirinya sebagai dedengkot relawan Jokowi
"Teman-teman relawan Jokowi di seluruh Indonesia, saat ini saya Yanes Yosua Frans Ketua Umum We Love Jokowi yang telah menjadi ormas nasional pada 2013 yaitu Wira Lentera Jiwa dan sekaligus sebagai senior di rumah juang relawan Jokowi. Mau menanggapi reshuffle kabinet yang dilakukan presiden Prabowo Subianto," ujarnya dikutip pada Rabu (10/9/2025)
Yanes menyebut, tindakannya menggeser posisi Budi Arie merupakan langkah arogan.
"Yang pertama sata mau katakan bahwa Pak Prabowo anda jangan terlalu arogan, terlepas anda memiliki hak prerogratif tapi anda tidak menggunakan itu sesuka hati anda," katanya
"Saya mau bertanya kepada anda, idola kami Budi Arie yang jadi icon relawan Jokowi di sana. Dia salah apa? Apakah dia ada korupsi atau dia bikin salah apa? Anda tiba-tiba mencopotnya di saat dia punya kinerja baik untuk membangun 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia," lanjut Yanes
Yanes mencium gelagat Prabowo yang seolah ingin menyingkirkan orang-orang kepercayaan Jokowi di kabinetnya.
Padahal, kata dia, Jokowi dan para relawannya telah banyak berjasa dalam memenangkan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Orang-orang Jokowi seakan-akan mau dipinggirkan semua. Jokowi salah apa dengan kamu, Prabowo? Anda 4 kali ikut pemilu dan kalah semuanya. Terakhir anda minta tolong Jokowi, Jokowi angkat anda sebagai Menhan. Dia mengangkat anda sebagai Jenderal kehormatan, masih kurang apa?"
"Pada pilpres 2024, dia (Jokowi) telah membantu anda. Anda mengemis minta kepada dia agar anaknya, Gibran, ikut jadi wapres. Kami semua relawan Jokowi sudah diperintahkan juga oleh Pak Jokowi untuk memberikan suara kami kepada Anda. Tapi sebenarnya kami keliru, karena anda membenci Jokowi. Membenci Jokowi sama saja dengan membenci relawan Jokowi," tandasnya.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)
Pelaku Pembunuhan Bocah Perempuan Sempat Pura-pura Ikut Cari Korban |
![]() |
---|
Anggun Tyas Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar Milik Bank Jateng Pakai Taksi Online |
![]() |
---|
Penangkapan Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung Berlangsung Dramatis, Polisi Keluarkan Tembakan |
![]() |
---|
Motif dan Peran Oknum TNI Kopda FH dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BUMN |
![]() |
---|
Bocah Perempuan Tewas dalam Karung, Keluarga Berharap Pelaku Dihukum Setimpal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.