Breaking News

Berita Terkini Nasional

Kematian Mahasiswa Unud Timothy Masih Misterius, Sang Ayah Tempuh Jalur Hukum

Kematian Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa Unud masih menjadi teka-teki. sang ayah tempu jalur hukum.

|
Editor: taryono
Istimewa/TribunBali.com
LAPOR POLISI - Lukas Triana Putra, Ayah Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa Semester VII Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Udayana (Unud), buat laporkan ke polisi. 

Tribunlampung.co.id, Bali - Kematian Timothy Anugerah Saputra (22), mahasiswa Semester VII Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Udayana (Unud), masih menjadi teka-teki.

Ada yang menyebut karena dugaan mengakhiri hidup sendiri dengan melompat dari lantai 4 kampusnya, namun ada juga yang menduga korban jadi korban bullying atau perundungan.

Untuk memastikan penyebab meninggal Timothy, sang  yang bernama Lukas Triana Putra akhirnya memutuskan menyambangi Polresta Denpasar, pada Sabtu 18 Oktober 2025. 

Dilansir Tribun Bali, Lukas meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab pasti kematian anaknya.

Sang putra, yang sudah menempuh pendidikan hingga semester VII Jurusan Sosiologi FISIP Unud itu ditemukan meninggal dunia setelah diduga melompat dari lantai 4 gedung kampus FISIP di Jalan PB Sudirman, Denpasar Barat, pada Rabu 15 Oktober 2025. 

“Saya laporkan kematiannya, saya cari tahu kebenarannya. Apakah anak saya benar bunuh diri? Apakah kecelakaan, atau ada unsur lain? Karena selama ini, kronologinya masih simpang siur,” beber Lukas kepada awak media usai melapor di Polresta Denpasar.

Menurut Lukas, informasi yang beredar baik itu dari pihak kampus masih berubah-ubah dan belum ada kepastian. 

Ia pun mendatangi langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP) bahkan kebenaran jatuh dari lantai berapa pun simpang siur.

“Saya sudah lihat ke lokasi. Saya laporkan kematian anak saya agar diusut dengan jelas penyebabnya. Apakah jatuh dari lantai dua, lantai tiga atau lantai empat, biarlah polisi yang menjelaskan,” tuturnya.

Disinggung mengenai kondisi psikologis Timothy, Lukas tidak berbicara banyak. Ia hanya menyerahkan ini kepada pihak kepolisian untuk mengusutnya. 

“Saya tidak tahu seperti apa keadaannya. Karena itu saya serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang,” katanya.

Setelah kejadian tersebut, perundungan terjadi dilakukan oleh sejumlah mahasiswa UNUD lintas fakultas. 

Dari sejumlah mahasiswa  perundung tersebut pada akhirnya meminta maaf secara terbuka di media sosial.

Mengenai hal tersebut, Lukas mengaku tidak ingin semakin memperkeruh suasana dengan membawa hal tersebut ke ranah pidana. 

Ia hanya meminta persoalan tersebut untuk diselesaikan di tingkat kampus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved