Berita Terkini Nasional

Reaksi Santai Bahlil Lahadalia Saat Diteriaki Hoaks oleh Mahasiswa

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bereaksi santai saat diteriaki “hoaks” oleh sejumlah mahasiswa.

Editor: taryono
Warta Kota/Yulianto
BAHLIL LAHADALIA -- Suasana aula Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendadak memanas ketika Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia diteriaki “hoaks” oleh sejumlah mahasiswa. Momen itu terjadi saat Bahlil membahas program bahan bakar minyak (BBM) campur etanol atau E10 dalam sambutannya pada pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu (29/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia santai menanggapi teriakan “hoaks” dari mahasiswa saat membuka Tanwir XXXIII IMM, Rabu (29/10/2025). 
  • Ia menegaskan etanol sebagai energi bersih dari tebu, jagung, dan singkong aman untuk kendaraan dan menurunkan emisi karbon. 
  • Bahlil menyebut isu kerusakan mesin akibat etanol sebagai informasi keliru yang disebarkan pihak yang menentang program kemandirian energi nasional.

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bereaksi santai saat diteriaki “hoaks” oleh sejumlah mahasiswa.

Bahlil tidak menunjukkan amarah. Ia justru tersenyum dan menanggapi dengan tenang.

Melansir Warta Kota, peristiwa itu terjadi Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan pada pembukaan Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rabu (29/10/2025).

Pidato yang semula berjalan lancar itu berubah riuh ketika Bahlil menyinggung rencana pemerintah mendorong penggunaan etanol sebagai energi bersih. Beberapa mahasiswa terdengar memprotes pernyataan tersebut dan meneriakkan kata “hoaks” dari barisan belakang.

Dengan nada tegas, mantan Menteri Investasi itu menjelaskan bahwa etanol merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dihasilkan dari bahan alami seperti tebu, jagung, dan singkong.

“Etanol ini energi bersih yang bisa membantu menurunkan emisi karbon. Jangan percaya dengan isu-isu yang bilang etanol bisa merusak mesin kendaraan,” ujar Bahlil, yang disambut sorakan campur antara tawa dan tepuk tangan mahasiswa.

Bahlil menegaskan bahwa narasi yang menyebut campuran etanol dapat merusak mesin merupakan informasi keliru yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak ingin program kemandirian energi nasional berjalan.

“Yang mengatakan hoaks ini adalah orang-orang yang tidak ingin kuota impornya dipangkas untuk menuju kedaulatan negara,” katanya, disambut riuh audiens.

Menteri asal Maluku itu kemudian menambahkan, program E10 merupakan langkah konkret pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak mentah sekaligus mendorong ekonomi berbasis sumber daya lokal.

Menurutnya, dengan mengembangkan bioetanol dari hasil pertanian, Indonesia bisa membuka lapangan kerja baru bagi petani serta menekan defisit neraca perdagangan energi.

“Pemerintah tidak asal bicara. Uji coba etanol sebagai campuran BBM sudah dilakukan di sejumlah negara dan terbukti aman untuk mesin kendaraan. Kita hanya perlu menyiapkan pasokan bahan baku yang cukup,” tutur Bahlil.

Meski sempat diwarnai interupsi, Bahlil tetap melanjutkan pidatonya dengan gaya khas yang santai dan komunikatif.

Ia bahkan sempat menantang mahasiswa untuk turun langsung ke lapangan agar melihat data dan bukti ilmiah terkait keberhasilan program serupa di negara lain.

“Mahasiswa harus berpikir dengan data, bukan emosi. Kalau kalian punya data yang berbeda, mari kita diskusikan. Tapi jangan asal teriak ‘hoaks’,” ucapnya, yang langsung mengundang tawa di tengah suasana tegang.

Program E10 yang disebut Bahlil merupakan kebijakan pemerintah untuk mencampur 10 persen etanol ke dalam bensin.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved