Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Serbuk Diduga Bahan Peledak Disita dari Rumah FN Seusai Ledakan di SMAN 72

Polisi mengamankan barang bukti dari rumah FN (17), terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, satu di antaranya yakni serbuk diduga bahan peledak.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN DI SMAN 72 - Petugas berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari kediaman FN (17), terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, satu di antaranya yakni serbuk diduga bahan peledak. 

Ringkasan Berita:
  • Ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025), melukai 96 orang; 29 masih dirawat di RS.
  • Polisi menyita serbuk diduga bahan peledak, catatan pribadi, dan bukti digital dari rumah FN (17), siswa pelaku.
  • Motif masih diselidiki, termasuk dugaan perundungan di sekolah.
  • Kapolri sebut hasil penyidikan akan diumumkan setelah analisis rampung; insiden ini picu evaluasi keamanan sekolah.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta menyisakan banyak pertanyaan di berbagai kalangan, terutama terkait barang yang meledak tersebut bisa masuk ke lingkungan sekolah.

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025).

Terbaru, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari kediaman FN (17), terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta, satu di antaranya yakni serbuk diduga bahan peledak.

Ledakan adalah peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba dan sangat cepat yang menghasilkan gelombang tekanan kuat, suara keras, panas, serta biasanya disertai kerusakan di sekitar lokasi.

Ledakan dapat terjadi karena reaksi kimia (seperti dari bahan peledak atau gas), tekanan tinggi yang tiba-tiba dilepaskan, atau korsleting listrik yang memicu kebakaran dan tekanan udara.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.com, kini FN, yang merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta itu, berstatus sebagai anak yang berhadapan dengan hukum.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa tim penyidik tengah memeriksa serbuk yang diduga bahan peledak, catatan pribadi, serta jejak media sosial (medsos) FN.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengungkap latar belakang dan kemungkinan motif di balik insiden yang melukai puluhan siswa dan guru.

“Tim saat ini juga tentunya terus melakukan pendalaman terkait dengan pasca-terjadinya ledakan kemarin di SMAN 72. Ditemukan beberapa bukti pendukung,” ujar Listyo usai menjenguk korban di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).

Barang bukti yang disita meliputi tulisan tangan, catatan-catatan pribadi, dan serbuk yang berpotensi menimbulkan ledakan.

Selain itu, penyidik juga menelusuri aktivitas digital FN, termasuk interaksi di media sosial dan kondisi lingkungan keluarganya.

“Ada tulisan, ada barang bukti serbuk yang diperkirakan bisa menimbulkan potensi terjadinya ledakan, catatan-catatan lain kita kumpulkan, termasuk juga kita melakukan pemeriksaan terhadap media sosial, lingkungan keluarga,” jelas Listyo.

Penyelidikan juga mencakup kemungkinan adanya dugaan perundungan (bullying) yang dialami FN di lingkungan sekolah.

Hal ini menjadi satu di antara aspek yang sedang dikaji untuk membentuk gambaran utuh mengenai motif.

Baca juga: Terbongkar 1 Acara yang Diduga Diincar FN untuk Diledakkan, Bukan Salat Jumat

“Itu (dugaan bullying) yang salah satu kita kumpulkan juga, terkait dengan bagian dari kita untuk mengungkap motif. Artinya informasi-informasi yang terkait, yang bisa mendukung proses kita untuk mendapatkan gambaran motif tentunya kita kumpulkan,” tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved