Berita Terkini Nasional

Rekonstruksi Pembunuhan Ilham Pradipta Membongkar Rangkaian Aksi Terencana

Proses rekonstruksi kasus penculikan Kacab BRI di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta, membongkar rangkaian aksi terencana yang dilakukan pelaku.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
REKONSTRUKSI PENCULIKAN - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melaksanakan rekonstruksi kasus penculikan berujung kematian Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi 57 adegan kasus penculikan dan pembunuhan Kacab bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, dengan menghadirkan 18 tersangka.
  • Korban diculik di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, dilakban, dipukul, dipindahkan antar mobil (Avanza ke Fortuner), dan terus dianiaya selama perjalanan.
  • Korban akhirnya dilemahkan, dibawa ke lahan kosong di Cikarang, dan dibuang hingga ditemukan meninggal.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Proses rekonstruksi kasus penculikan Kepala Cabang (Kacab) bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37), membongkar rangkaian aksi terencana yang dilakukan para pelaku.

Dalam rekonstruksi yang digelar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, turut dihadirkan para tersangka yang berjumlah 18 orang. Dua di antaranya merupakan oknum prajurit TNI dari satuan Kopassus.

Adapun proses rekonstruksi digelar di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).

Rekonstruksi adalah proses menyusun kembali suatu peristiwa, objek, atau keadaan berdasarkan bukti atau informasi yang ada agar dapat dipahami seperti bentuk atau kejadian aslinya.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari Tribunnews.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan rekonstruksi perkara pembunuhan Kacab BRI itu oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Total tersangka dalam kasus tersebut 18 orang dari 16 warga sipil dan dua oknum prajurit TNI dari satuan Kopassus.

Adapun 15 tersangka sipil yakni Candy alias Ken (41), Dwi Hartono (40), AAM alias A (38), JP (40), Erasmus Wawo (27), REH (23), JRS (35), AT (29), EWB (43), MU (44), DSD (44), Wiranto (38), Eka Wahyu (20), Rohmat Sukur (40), dan AS (25).

Masih ada satu tersangka sipil berinisial EG alias B (30) yang sampai saat ini masih buron.

Dua tersangka oknum prajurit TNI ialah Kopral Dua Feri Herianto dan Sersan Kepala (Serka) Mohammad Nasir.

Rekonstruksi tersebut digelar dengan memperagakan sebanyak 57 adegan. 

Keluarga korban, LPSK, dan jaksa, hingga penyidik POM TNI turut menyaksikan jalannya rekonstruksi sejak awal sampai habis.

Adapun rekonstruksi dilakukan guna menguatkan rangkaian bukti penyidikan, memastikan kecocokan keterangan tersangka, serta menggambarkan secara detail alur peristiwa yang menewaskan Ilham.

Rekonstruksi menunjukkan rangkaian aksi terencana yang dimulai pertemuan di sebuah warkop hingga berakhir penemuan jasad di tanah kosong wilayah Kabupaten Bekasi. 

Diperlihatkan adegan penculikan terhadap korban MIP saat dimasukkan paksa ke dalam mobil Avanza berwarna putih.   

Baca juga: Perilaku Ilham Berubah 7 Hari Sebelum Tewas, Kematian Bos Bank BUMN Penuh Kejanggalan

Para pelaku klaster penculikan langsung melakban korban di bagian mulut dan mata. 

Kemudian dalam adegan 32 para tersangka keluar dari parkiran pusat perbelanjaan.

Erasmus Wawo melapor ke Kopda Feri Herianto bahwa korban berhasil diambil.

Korban terus melawan di dalam mobil, Erasmus Wawo menahan dan memukul paha korban tiga kali serta menghantam jidat korban. 

Erasmus Wawo menghubungi Kopda Feri Herianto lalu bersepakat untuk bertemu di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.

Di titik pertemuan tepatnya fly over, mobil Avanza putih bertemu dengan Fortuner hitam.

Dalam mobil Fortuner hitam dikemudikan Umri dan dua penumpang Johanes Joko serta Serka Mochamad Nasir. 

Serka Nasir sempat meminta agar korban dipindahkan setelah berputar-putar terlebih dahulu ke Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun Erasmus Wawo menolak permintaan itu sebab korban terus berontak dan berisiko apabila tidak langsung dipindahkan.

Erasmus Wawo memanggil Johanes Joko untuk membantu memindahkan korban ke Fortuner. 

Tangan korban dikat menggunakan tali rafia yang ditemukan di jalan.

Ketika itu korban sempat berteriak sambil mengigit tangan Erasmus Wawo dan berkata: “tolong, ini penculikan."

Namun, mulut korban lalu ditutup oleh para pelaku.

Selanjutnya korban dipukul dua kali sebelum pintu mobil Fortuner hitam ditutup.

Di sana kemudian datang mobil Cayla warna cokelat di mana berisi Kopda Feri bersama sosok yang baru diungkap Sersan Franky.

Dari reka adegan itu pula baru diketahui bahwa Kopda Feri sempat memberikan uang sebesar Rp350 kepada Erasmus dkk untuk membeli peralatan penculikan seperti lakban hitam, handuk kecil, dan beberapa bungkus rokok.

Lakban hitam digunakan untuk menutupi plat nomor kendaraan Avanza putih.

Serahkan Uang

Kopda Feri Herianto lalu menyerahkan uang Rp45 juta kepada Erasmus Wawo sebagai imbalan atas penculikan terhadap korban.

Uang itu kemudian dibagi kepada lima anggota yang terlibat di mobil Avanza putih. 

Di dalam Fortuner, korban mulai lemah kehabisan energi karena terus dipukuli.

Mobil Fortuner melanjutkan perjalanan menuju arah Cikarang, posisi sopir sempat digantikan David Setia Darmawan.

Sekitar pukul 00.30 WIB, Fortuner menepi di lahan kosong di wilayah Kabupaten Bekasi. 

Korban diturunkan Serka Nasir melilitkan handuk ke leher korban dan menarik tubuhnya keluar, menyeretnya hingga dilemparkan ke tanah. 

Setelah pembuangan usai, mobil para pelaku menuju SPBU untuk berganti pakaian.

Rombongan kemudian berkumpul di sebuah kafe di kawasan Cibubur.

Di sana sudah ada Anton, Dwi Hartono, Rochmat, Johanes Joko, dan Serka Nasir untuk membahas hasil penculikan yang disebut tak berjalan sesuai rencana. 

Dwi Hartono menerima telepon dari Ken yang memberi kabar korban yang mereka culik ditemukan meninggal dan sudah viral. 

Kronologis Peristiwa

Korban Mohamad Ilham Pradipta merupakan kepala cabang bank BUMN di kawasan Cempaka Putih Jakarta Pusat ditemukan tewas usai diculik.

Dalam rekaman CCTV, korban yang mengenakan kemeja coklat tengah berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Korban terlihat diculik oleh sejumlah OTK saat akan masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku.

Kemudian korban dibawa masuk ke dalam mobil para pelaku secara paksa.

Jenazah korban pada akhirnya ditemukan di sebuah kebon kosong dengan posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved