Berita Terkini Nasional

Gunung Semeru Meletus, 60 Pendaki di Ranu Kumbolo Dipastikan Aman

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meletus hari ini Rabu (19/11/2025) sore.

Editor: taryono
Kolase: Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru dan Kanal YouTube CCTV SEMERU
ERUPSI GUNUNG SEMERU - (Kiri) Petugas saat melaporkan situasi di Danau Ranu Kumbolo dan (Kanan) Tangkap layar kanal YouTube CCTV SEMERU yang memperlihatkan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (19/11/2025) sekira pukul 16.00 WIB. 
Ringkasan Berita:
  • Gunung Semeru di Lumajang meletus pada Rabu (19/11/2025) sore. 
  • Tribunnews.com melaporkan sekitar 60 pendaki, 15 porter, dan 6 pendamping berada di Ranu Kumbolo, sekitar 3 km dari puncak, namun seluruhnya dipastikan aman. Cuaca di lokasi gerimis dan berkabut sejak siang, dan semburan awan panas tak terlihat dari Ranu Kumbolo. 
  • Kepala BBTN BTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menyatakan jalur pendakian ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan.

Tribunlampung.co.id, Jatim - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meletus hari ini Rabu (19/11/2025) sore.

Melansir Tribunnews.com, saat peristiwa terjadi, ada sekita 60 pendaki sedang berada di Danau Ranu Kumbolo, kurang lebih 3 kilometer dari puncak Mahameru.

Meski demikian, kondisi mereka dipastikan dalam kondisi aman.

"Kondisi di Ranu Kumbolo aman. Jumlah pendaki sekitar 60 orang, porter 15 orang. Dan pendamping ada 6 orang," kata petugas Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru dikutip dari video yang diunggah akun Instgaram @bbtnbromotenggersemeru.

Berdasarkan pantauan di lapangan, cuaca di Ranu Kumbolo gerimis dan berkabut.

Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak 12.00 WIB hingga sore.

Petugas juga menyebut semburan awan pasa tidak terlihat dari Ranu Kumbolo.

Sementara itu, Kepala Balai Besar BBTN Bromo Tengger Semeru Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan pihaknya menutup sementara jalur pendakian.

Penutupan dilakukan terhitung Rabu (19/11/2025) hingga batas waktu belum ditentukan.

"Kegiatan pendakian Gunung Semeru (Ranu Kumbolo) dinyatakan ditutup sejak pengumuman ini dikeluarkan sampai dinyatakan aman untuk kegiatan pendakian," katanya.

Bagi pendaki yang telah melakukan pembelian tiket melalui secara online di bromotenggersemeru.id, dapat melakukan reschedule.

Adapun mekanisme reschedule akan disampaikan pada kesempatan berikutnya.

"Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian seluruh calon pendaki, masyarakat, pecinta alam serta pihak-pihak terkait." 

"Seluruh masyarakat dihimbau agar mematuhi rekomendasi zona bahaya dari PVMBG. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih," kata Rudijanta.

Status Naik Jadi Awas

Status Gunung Semeru kembali diperbaharui pada Rabu (19/11/2025) sore.

Kini gunung tertinggi di Pulau Jawa itu berstatus awas.

"Kenaikan tingkat aktivitas gunung Semeru dari level III (SIAGA) ke Level IV (AWAS) pada pukul 17.00 WIB," kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Tribunnews.com, lewat keterangan tertulis.

Dikutip dari magma.esdm.go.id, Gunung Semeru sudah meletus sebanyak 2.802 kali selama 2025.

Letusan terbaru terjadi pada hari ini pukul 16.00 WIB dengan mengeluarkan awan panas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang melaporkan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 meter di atas puncak atau ± 5.676 meter di atas permukaan laut. 

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan barat laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini ± 16 menit 40 detik.

"Erupsi berupa Awan Panas masih berlangsung jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," tulis BPBD Lumajang dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Rabu sore.

BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat, yakni:
1. Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). 

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

3. Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Sementara dipantau dari CCTV SEMERU pukul 16.20 WIB, erupsi masih terus terjadi.

Gumpalan awan panas berwarna gelap meluncur dari puncak Gunung Semeru.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Awan Panas Meluncur ke Arah Jembatan Gladak Perak

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved