Liputan Khusus Tribun Lampung
Biaya Pendidikan di SD Elite Capai Rp 100-an Juta, Wali Siswa Kasih Bukti Hasil
Agar sang anak bisa menempuh pendidikan selama enam tahun di SD elite, orangtua siswa harus merogoh kocek dalam-dalam
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
Di SDIT Taman Pelangi, biaya pendidikan diperkirakan hampir mencapai Rp 90 juta untuk enam tahun.
Seorang karyawan SDIT Taman Pelangi menyebutkan, biaya tahun pertama sebesar Rp 14,9 juta.
Jumlah itu terdiri dari biaya pendaftaran Rp 200 ribu; uang seragam, buku dan alat tulis, serta biaya pembangunan Rp 7,5 juta; dan SPP Rp 600 ribu per bulan atau Rp 7,2 juta setahun.
"Untuk tahun berikutnya, biasanya (besaran biaya) sama saja. Hanya, kami baru menentukannya nanti, ketika sudah berganti tahun ajaran. Tahun sebelumnya juga tidak berbeda jauh dengan tahun ini," ungkapnya.
Mutu Pendidikan
Anggota Dewan Pendidikan Lampung, Yuntardi mengungkapkan, label sekolah elite muncul akibat biaya fantastis yang ditawarkan sekolah, dengan berbagai fasilitas yang disediakan.
Yuntardi menerangkan, keberadaan SD elite memang semakin menjamur di Bandar Lampung.
Hal itu tak terlepas dari kebutuhan orangtua yang memiliki kemampuan secara finansial, yang menginginkan anaknya mendapatkan jaminan pendidikan yang baik.
"Walaupun sebenarnya, kunci pendidikan bukan elite atau tidak elite, tetapi kualitas. Mutu pendidikan harus terjaga. Baik sekolah elite maupun tidak, harus bisa menghasilkan murid-murid yang berprestasi," ungkap Yuntardi.
SD elite, Yuntardi mengakui, dapat lebih menghasilkan siswa berprestasi akibat fasilitas berkualitas yang disediakan.
Baca: Warga Pesisir Teluk Bandar Lampung Bangun Rumah di Atas Timbunan Sampah
Meski begitu, SD negeri maupun swasta yang tak tergolong elite, pun berkesempatan menghasilkan output serupa, jika tetap menjaga mutu pendidikan.
"Output yang dihasilkan memang tidak bisa disamakan di setiap siswa maupun sekolah. Yang terpenting itu, jaga mutu pendidikan," kata Yuntardi.
Artikel ini telah terbit di Laporan Liputan Khusus Tribun Lampung edisi Minggu, 13 Mei 2018.