Tribun Bandar Lampung
Tim Ketahanan Pangan Temukan Tepung Kue yang Izin Edarnya Habis Tahun 2010 Dijual di Bandar Lampung
Tim Ketahanan Pangan Bandar Lampung menyita beberapa produk bermasalah saat inspeksi mendadak di sejumlah toko, Selasa (27/11/2018).
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Selain itu, pemerintah juga harus tegas soal kepastian stok kebutuhan pangan.
Menyambut Natal dan Tahun Baru, pemerintah harus memastikan ketersediaan kebutuhan pangan mencukupi.
Pastikan stok kebutuhan pangan tidak langka karena ada spekulan yang melakukan penimbunan.
Pastikan juga harganya tidak meningkat drastis.
Jika ada penyimpangan, ada spekulan yang bermain sehingga harga komoditas menjadi mahal, maka pemerintah dan aparat penegak hukum harus menindak tegas.
• Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tak di Kantor Saat Disidak, Herman HN Ambil Tindakan
Baru Kena Sidak Wali Kota
Sebelum terlibat dalam sidak Tim Ketahanan Pangan ini, kantor Dinas Ketahanan Pangan Bandar Lampung lebih dahulu terkena sidak Wali Kota Herman HN.
Dalam sidak, Jumat (23/11/2018) pekan lalu itu, Herman menegaskan akan memindahkan kantor Dinas Ketahanan Pangan sebagai buntut tidak adanya sang kepala dinas di kantor dinas tersebut.
Dalam rencananya, Herman akan memindahkan kantor Dinas Ketahanan Pangan dari Jalan Pramuka, Kecamatan Kemiling, ke Gedung Pelayanan Terpadu Satu Atap, Jalan Dr Susilo, Kecamatan Telukbetung Utara.
"Dinas Ketahanan Pangan, kantornya saya pindahkan ke Gedung Pelayanan Terpadu (Satu Atap). Jadi, terpantau. Kalau tidak, bubar nanti," kata Herman kepada awak media usai sidak.
Ketika sidak di kantor Dinas Ketahanan Pangan, Herman tampak kesal karena sang kadis, I Kadek Sumantha, tidak berada di kantor.
Wali Kota bahkan sempat mengecek satu per satu ruangan di dinas ini. Namun, ia tetap tak mendapati Kadek.
"Saya mau tanya, kepala dinasnya mana? Sering tidak masuk, ya? Kenapa tidak bisa jawab?" tukas Herman saat bertanya kepada sejumlah pegawai Dinas Ketahanan Pangan.
Herman sempat meminta seorang pegawai Dinas Ketahanan Pangan untuk menghubungi kadis melalui ponsel. Namun, ponsel Kadek tidak aktif.
"Telepon Kadek! Tanya dia, di mana sekarang. Saya tunggu," kata Herman. "Kalian semua kerja yang benar. Sudah dapat gaji dari uang negara, jangan malas-malasan," lanjutnya. (byu/rri)