Mindo Tampubolon Ditangkap

Mindo Tampubolon Buka Toko Roti Selama Jadi Buronan Kejaksaan, Pengakuan Mertua yang Anaknya Dibunuh

Mantan perwira polisi berpangkat AKBP, Mindo Tampubolon ditangkap di Lampung pada Selasa, 25 Juni 2019 malam.

TRIBUNBATAM.id/ZABUR
Wajah Mindo Tampubolon tampak sedih, dia dikuatkan oleh keluarga dan sahabat. Mindo Tampubolon Buka Toko Roti Selama Jadi Buronan Kejaksaan, Pengakuan Mertua yang Anaknya Dibunuh. 

Rahmad menuturkan, Mindo Tampubolon baru satu tahun menjadi tetangganya.

"Baru setahun pindah langsung buka usaha tempat pembuatan sekaligus penjualan (roti)," bebernya.

Rahmad mengenal Mindo Tampubolon sebagai sosok yang baik hati.

"Orangnya baik. Bersosialisasi, datang ke sini jualan roti. Dia juga ngampas sampai ke Baturaja," ucapnya.

Rahmad menuturkan, Mindo Tampubolon tinggal bersama anak perempuannya.

"Bagus orangnya. Sosialisasi, tegur sapa. Kalau masalah itu, kami tahunya dia pensiunan polisi. Malahan dia mau nyewa halaman saya untuk parkir mobilnya," katanya.

"Kan di toko itu nggak ada parkir. Buat mobilnya yang Fortuner. Kalau ngampas pakai Grandmax," imbuhnya.

Rahmad membenarkan suasana penangkapan sangat gaduh.

Namun, ia tidak berani untuk keluar rumah.

"Kami nggak berani keluar. Cuma ngintip. Kami nggak tahu kalau dia (DPO Kejari Batam). Ya kaget aja dan nggak nyangka, karena orangnya bagus," tandasnya.

Mertua Yakin Bukan Pembunuh

Getwien Mosse, ibu kandung Putri Mega Umboh, mengatakan, Mindo Tampubolon bukanlah pembunuh anaknya.

Menurut Getwien, pelaku pembunuhan Putri Mega Umboh adalah orang lain.

Dia juga membantah Mindo selama ini melarikan diri.

Karena itu, saat ditangkap kejaksaan, ia sempat mendatangi Kejati Lampung dan meminta agar Mindo tidak ditahan.

Sebab, Mindo bukan pembunuh anaknya.

“Kami sebagai orangtua keluarga korban, yang dibunuh, yakin Mindo mantu kami bukan sebagai pembunuh. Sampai kapan pun Mindo bukan pembunuh putri kami. Semua rekayasa. Karena pembunuhnya itu Ujang dan Rosma,” kata Getwien, Kamis, 27 Juni 2019.

Getwien juga membantah Mindo buron.

Karena selama ini, Mindo berada di Lampung tinggal bersama mereka, dan satu anaknya yang masih berumur 10 tahun.

“Mindo tidak lari, dia tinggal sama cucu saya, di sini (Lampung). Kadang di Jagabaya, kadang di rumah kami. Coba bayangkan, kalau dia pembunuh mana mungkin tinggal dengan keluarga korban. Kalau dia memang pelakunya, sudah dari dulu kami yang eksekusinya,” ujar Getwien lagi.

Ia juga meminta agar tidak memperlakukan Mindo seperti penjahat kelas kakap.

"Karena malam kan mereka lihat cucu saya tidak mau lepas dari bapaknya (Mindo),” kata Getwien.

Saat Disergap Tim Kejaksaan di Toko Roti Daerah Jagabaya, Mindo Tampubolon Sedang Bersama Putrinya

Ia mengaku, keluarganya sangat terpukul dan sedih melihat Mindo yang harus ditangkap dan dimasukkan ke sel dengan disaksikan cucunya.

“Ini menyangkut cucu saya, waktu mamahnya dibunuh, di depan dia (Keisha). Sekarang bapaknya ditangkap dia juga lihat. Bapak bisa bayangkan bagaimana perasaan cucu saya. Kalau bisa jangan lakukan itu di depan cucu saya,” ungkap Getwien. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Romi Rinando)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved