Pelayanan RSU Ryacudu Kotabumi Lumpuh
Dokter Spesialis Mogok Kerja Lantaran Insentif Belum Dibayar, Pasien RS Ryacudu Lampura Telantar
Lantaran dokter spesialis mogok kerja, pelayanan dokter spesialis di Poliklinik RS Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara, lumpuh, Senin (13/1/2020).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pelayanan dokter spesialis di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara, lumpuh pada Senin (13/1/2020).
Hal tersebut lantaran dokter spesialis mogok kerja.
Mogok kerja itu merupakan imbas dari insentif dokter yang belum dibayarkan.
Berikut, fakta dokter spesialis mogok kerja di RS Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara sebagaimana dirangkum Tribunlampung.co.id.
1. Tidak ada dokter
Pelayanan di Poliklinik RS Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara lumpuh, Senin (13/1/2020).
• RSU Ryacudu Akan Bayarkan Insentif Dokter Spesialis, Ini Besarannya
• CPNS 2019 di Lampung, Dokter Spesialis Tanpa Pelamar
• Sebelum Jadi Kadis PUPR, Syahbudin Diminta Setor Pajak ke Bupati Nonaktif Agung
• Longsor di Kaliawi Terjadi Dini Hari Setelah 3 Jam Hujan Reda
Sejumlah warga pun menyesalkan adanya hal tersebut.
Seorang warga Desa Candimas, Abung Selatan, Elvina (52) mengaku, ia tidak mengetahui bahwa layanan dokter spesialis di RS Ryacudu pad ahari tersebut.
Elvina datang ke rumah sakit pelat merah tersebut menemudi dokter syaraf.
“Ya terpaksa kembali lagi,” ujarnya.
Menurut Elvina, ia baru pertama kali datang ke rumah sakit namun tidak ada pelayanan
Hal serupa dikatakan warga Kota Alam, Kotabumi Selatan, Mansur (70).
Ia pun datang datang ke RS untuk berobat ke ruang syarat.
Ketika sampai, ia hanya ditemui oleh perawat.
“Tadi dibilang sama perawat, tidak ada dokternya. Ya kecewa pastilah,” jelasnya.

2. RS buat pengumuman
Pantauan reporter Tribunlampung.co.id, pihak RS Ryacudu memasang pengumuman.
Pengumuman ditempatkan di bagian pengambilan nomor pendaftaran serta nomor antrean.
Pengumunan itu bertuliskan, "Mohon maaf sementara untuk hari ini seluruh poliklinik RSUD Ryacudu tidak melayani rawat jalan."
Pengumuman tersebut pun membuat warga yang hendak berobat bertanya-tanya mengenai pengumuman tersebut.
Seorang warga Sungkai Tengah, Istiani (62) pun bertanya langsung kepada petugas yang ada.
“Ini berarti tidak ada pelayanan, Pak? Mogok ya, Pak?” tanya perempuan berhijab hitam kepada seorang pegawai di tempat nomor antrean, Senin 13 Januari 2020.
Ia pun bertanya kapan pelayanan akan berjalan kembali.
Pegawai tersebut lantas memberikan penjelasan bahwa waktu pelayanan belum dapat dipastikan.
“Besok kembali ke sini saja lagi, Bu,” kata pegawai tersebut.
3. Klarifikasi Plt direktur RS Ryacudu
Pelaksana tugas (plt) Direktur RS Ryacudu Kotabumi, Syah Indra Husada Lubis membenarkan bahwa dokter spesialis mogok di RS Ryacudu.
“Baru hari ini tidak ada pelayanan di poliklinik RSUD Ryacudu Kotabumi,” jelas Syah Indra Husada Lubis, Senin 13 Januari 2020.
Menurut Indra, aksi tersebut diketahui setelah pihaknya mendapatkan surat dari dokter spesialis yang bertugas di RS Ryacudu Kotabumi.
Dalam surat tersebut, para dokter spesialis meminta agar insentif tahun 2019 dibayarkan penuh.
Termasuk, insentif tahun 2018 yang belum dibayarkan.
Permintaan tersebut langsung diserahkan kepada Pejabat Sekretaris Daerah Lampung Utara.
“Suratnya sudah saya kasih ke Pak Sekda,” katanya.
4. 18 dokter di RS Ryacudu
Syah Indra Husada Lubis menjelaskan, pada tahun 2019, besaran insentif dokter spesialis sebesar Rp 15 juta per bulan per orang.
Sedangkan pada tahun 2018, besaran insentif Rp 10 juta per bulan.
Adapun, jumlah dokter spesialis di RSUD Ryacudu sebanyak 18 orang.
5. Tak layani pasien di IGD
Menurut Indra, para dokter spesialis juga mengajukan permintaan lain selain pembayaran insentif.
Permintaan tersebut berupa tidak melayani pasien di ruang rawat jalan dan ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Tetapi, lanjut Indra, dokter harus tetap melayani pasien di IGD.
“Jadi ketika ada kegawatdaruratan, maka datang saja ke RSUD Ryacudu. Kami tetap melayani."
"Sehingga, kegawatdaruratan bisa ditangani dulu di rumah sakit ini,” jelasnya.
Indra mengatakan, untuk tuntutan tersebut, pihaknya tidak bisa memenuhi.
Akibat dokter spesialis mogok kerja, sejumlah pelayanan di RS Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara pun lumpuh. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)