Tribun Bandar Lampung
Kakek Cabuli Bocah Dituntut 15 Tahun Penjara, Penasihat Hukum Keberatan
Dituntut 15 tahun penjara, Penasihat Hukum Hasan Basri (52) mengaku keberatan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dituntut 15 tahun, Penasihat Hukum Hasan Basri (52) mengaku keberatan.
Pasalnya hingga sampai keterangan terdakwa, kakek asal Gulak Galik, Telukbetung Utara tak mengakui melakukan tindak pencabulan.
Penasihat Hukum Hasan, Anggi Fridayani Putri mengatakan sampai saat ini terdakwa tidak mengakui perbuatan yang didakwa oleh JPU.
"Sampai detik keterangan terdakwa tidak mengakui, dan saat memberikan keterangan bapak ini tidak melakukan apa apa," ungkap PH dari Posbakum ini, Jumat 14 Februari 2020.
Anggi pun mengaku keberatan atas tuntutan JPU mengenai kliennya hukuman 15 tahun penjara.
• Gadis ABG Dicabuli Pacar dan Temannya Bergiliran di Rumah, Korban Tak Berdaya Seusai Dicekoki Miras
• Istri Tak di Rumah, Pria Way Halim Cabuli Dua Bocah Tetangganya
• Kasus Curanmor Mendominasi, Ini Langkah Antisipasi Tekab 308 Polres Pesawaran
• RSUDAM Akui Dua Kesalahan Penanganan Pasien DBD Meninggal di Selasar
"Kami akan lakukan pembelaan, kalau hakim mengabulkan kami minta bebas, meminta pemeriksaaan dari awal atau minta diringankan," tandasnya.
Sebelumnya dalam persidangan tertutup pada Kamis 13 Februari 2020, JPU Eka Aftarini menyatakan terdakwa bersalah melakukan Perbuatan memaksa anak membiarkan dilakukan perbuatan cabul sebagaimana dalam dakwaan pasal 82 ayat (1) UU No. 17 tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak.
JPU Eka menuntut agar Majelis Hakim menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 15 tahun penjara dan pidana denda sebesar Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan
Sebelumnya diberitakan, diduga lakukan tindak pindana pencabulan terhadap tiga orang anak dibawah umur, seorang pria paruh baya duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis 30 Januari 2020.
Pria paruh baya ini diketahui bernama Hasan Basri (52) warga Gulak Galik, Teluk Betung Utara.
Dalam persidangan yang digelar secara tertutup, JPU Eka Aftarini mendakwa Hasan telah melakukan kekerasan, memaksa, melakukan serangkaian kebohongan terhadap anak-anak yaitu NA (9), RR (8) dan SDR (8).
Seusai persidangan, penasihat hukum terdakwa Putria Septian dan Fridayani Putri mengatakan bahwa agenda sidang saat ini keterangan terdakwa.
"Dari keterangan terdakwa dalam sidang tertutup bahwa terdakwa tidak mengakui apa yang telah didakwakan oleh JPU," katanya.
Putri mengatakan terdakwa tidak diberitahu isi BAP oleh penyidik.
"Terdakwa hanya disuruh menanda tangani isi BAP tersebut tanpa harus membacanya," tuturnya.