Hanya Pakai Kaos Oblong Tanpa Protokoler, Kepala Daerah Ini Umumkan Lockdown Demi 235 Ribu Warganya
Sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Presiden Joko Widodo melarang kepala daerah melakukan lockdown.
Namun sejumlah kepala daerah banyak yang mengambil keputusan sendiri demi keselamatan masyrakat guna meminimalisir masuknya atau menyebarnya virus corona ke wilayah mereka.
Sebut saja Kabupaten Tegal, dan beberapa daerah di Pulau Jawa lain telah melakukan lockdown.
Terbaru yakni Kabupaten Tolitol, Sulawesi Tengah, mengambil langkah serupa.
Pengumuman lockdown Kabupaten Tolitoli pun dilakukan langsung oleh kepala daerahnya.
• India Lockdown, Terjadi Kekacauan Warga Eksodus ke Kampung, Sampai Ada yang Tinggal di Atas Pohon
• Jika Lampung Berlakukan Local Lockdown, Dibutuhkan Dana Rp 302 Miliar
• Setop Penyebaran Virus Corona, Bupati Tulangbawang Wacanakan Local Lockdown
Tampil seadanya, nyentrik dan hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong, Bupati Toli-Toli Muhammad Saleh Bantilan (62), mengumumkan karantina teritorial di wilayah pemerintahannya dari pandemi global wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Saleh Bantilan mengumumkan penutupan akses keluar masuk baik darat, laut dan udara di wilayah administratifnya selama 14 hari.

“Penutupan akses ini mulai berlaku pukul 00.00 Wita, Senin (30/3/2020) dini hari,” katanya dalam video viral.
Toli-toli adalah kabupaten yang berada di lintasan utama jalur trans Sulawesi.
Kabupaten pesisir ini berada di leher Pulau Sulawesi, perbatasan antara Provinsi Gorontalo (451 km) dan Sulawesi Tengah.
Jalur ini penghubung utama jalur ekonomi dan mobilitas warga lima provinsi, Sulawesi Utara (779 dari Manado), Sulawesi Tengah (382 km dari Palu), Sulawesi Barat (769 km dari Mamuju), dan Sulawesi Selatan ( 1178 km dari Makassar).
Selain sebagai kepala daerah dua periode, tahun 2017 lalu, Dr (Hon) M Saleh Bantilan SH MH juga dinobatkan menjadi Raja Tolitoli.
Penyematan mahkota kerajaan oleh kakak kandungnya, Hajjah Mogulian Bantilan dan didampingi ketua dewan adat Sibitolu H Ibrahim Saudah.
Kakaknya Ma'ruf Bantilan juga pernah jabat bupati dua periode. Ia adalah keturunan langsung Raja Toli-toli.
Belum ada konfirmasi resmi apakah pengumuman lisan itu akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis.
Dilansir media lokal, keputusan tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkab Tolitoli dan unsur Muspida usai menerima desakan dari masyarakat.