Kasus Corona di Lampung
Dana Desa Belum Cair, Kakon di Pringsewu Cari Pinjaman Buat Penanggulangan Covid-19
Sejumlah kepala desa/pekon di Kabupaten Pringsewu terpaksa mencari dana talangan demi wilayah pekonnya aman dari virus corona (Covid-19).
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Sejumlah kepala desa/pekon di Kabupaten Pringsewu terpaksa mencari dana talangan demi wilayah pekonnya aman dari virus corona (Covid-19).
Pasalnya dalam kondisi darurat Covid-19, Pekon harus melakukan langkah-langkah antisipasi, hanya saja tidak mempunyai anggaran.
Sementara dana desa (DD) buat penanggulangan Covid-19 belum cair.
Kondisi ini terungkap dalam kunjungan Komisi I DPRD Pringsewu di Kecamatan Pringsewu, Selasa, 21 April 2020.
Di mana Camat Pringsewu Nang Abidin Hasan menghadirkan seluruh kepala pekon yang ada di ibu kota Kabupaten Pringsewu menyambut kunjungan DPRD.
• Perantau di Lamsel Sedih Ada Larangan Mudik Lebaran 2020, Sulastri: Sudah 4 Tahun Ngga Mudik
• Tetes Air Mata Nenek di Mesuji saat Pria Berpakaian Polisi Datangi Rumahnya, Mbah Samiyem: Ya Allah
• BREAKING NEWS Gudang Meubel Milik Ketua PAC Gerindra Way Halim Dibobol Maling
• Didatangi Sosok Kartini, Nenek Renta di Bandar Lampung Menangis: Seumur-umur Baru Kali Ini
Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan didampingi oleh anggota Komisi I Retno Palupi, Iin Irawan, dan Suryo Atmono.
"Kendala utama, masalah anggaran. Karena jujur untuk anggaran sendiri belum cair," ungkap Kepala Pekon Waluyojati Gunawan.
Namun, lanjut dia, kalau hanya menunggu anggaran, tidak ada action otomatis akan sampai kapan menunggunya.
Oleh karena itu lah, Pekon melakukan langkah cepat terkait penanggulangan Covid-19 ini.
Langkah yang sudah dilakukan, di antaranya pembuatan posko untuk menangani warga yang datang dari luar daerah atau luar negeri.
Sehingga, lanjut dia, warga yang datang dari luar ini sebelum sampai ke rumah harus ke posko terlebih dahulu.
Selain memberikan sosialisasi, juga memberikan pembekalan terkait apa saja yang dilakukan mengenai isolasi mandiri.
Kemudian, langkah posko di Pekon dengan melakukan pendataan secara detil dan pemantauan bekerja sama dengan bidan desa.
Dia mengatakan, walaupun selama ini tidak ada anggaran, pihaknya sebisa mungkin memakai dana talangan. Itu pun, menurut dia, sangat terbatas.
"Kita mencari pinjaman dari rekan-rekan yang kita lihat mempunyai kelebihan rezeki. Tidak terlalu besar, kita pinjam Rp 50 juta untuk mengatasi pencegahan diawal," tuturnya.
Di mana dana tersebut diberikan kepada Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di pekon.