Kasus Corona di Lampung
Pandemi Virus Corona, Gapasdap Bakauheni Usulkan Pengurangan Pajak dan PNBP
Menurunnya angkutan penyeberangan akibat dari pandemi covid-19, berimbas pada penurunan pendapatkan jasa kapal ferry penyeberangan di selat Sunda.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Menurunnya angkutan penyeberangan akibat dari pandemi covid-19, berimbas pada penurunan pendapatkan jasa kapal ferry penyeberangan di lintasan selat Sunda.
Penurunan pendapatan hingga mencapai 40 persen, kian menyulitkan pengusaha angkutan kapal penyeberangan.
Ketua Gapasdap (Gagungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) cabang Bakauheni, Warsa mengatakan, menyikapi kondisi penurunan angkutan saat ini yang berimbas pada operasional kapal.
DPP Gapasdap telah mengajukan usulan kepada pemerintah untuk adanya pengurangan pajak, penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) dan juga mengurangan biaya sandar di pelabuhan.
“DPP Gapasdap sudah mengusulkan adanya kebijakan pengurangan pajak dan PNBP kepada pemerintah, serta juga penurunan biaya sandar. Karena pendapatan kita anjlok jauh,” kata dia kepada Tribunlampung, Selasa (12/5).
• Kantor Pos Cairkan Bantuan Sosial Tunai Kemensos, Simak 7 Lokasi dan Jadwal Pencairan BST
• Pemprov Lampung Alokasikan Rp 70 Miliar untuk THR ASN, Berikut Jadwal Pencairannya
• Besok Sidang Suap Fee Proyek Lampura Digelar, Ketua DPRD Akan Jadi Saksi
• 2 Bulan Buron, Pencuri Mobil Pick Up di Kemiling Ditangkap Polisi di Way Kanan
Warsa mengatakan, ada beberapa biaya operasional yang sulit untuk dilakukan efisiensi.
Seperti biaya bahan bakar minyak (BBM).
Meski harga minya dunia turun jauh, tetapi harga BBM di Indonesia tidak turun.
“Harga BBM kita tidak turun. Meski harga minya dunia saat ini turun jauh. Untuk biaya BBM kita tidak bisa melakukan efisiensi,” ujar dirinya.
Meski sudah mengajukan usulan untuk adanya pengurangan biaya pajak, PNBP serta juga biaya sandar.
Sejauh ini, lanjut dirinya, pemerintah masih belum memberikan respon pada usulan DPP Gapasdap.
“Sejauh ini belum ada respon dari pemerintah untuk usulan dari kita Gapasdap,” kata Warsa.
Sementara itu, memasuki pekan ketiga puasa ramadhan. Arus penyeberangan di pelabuhan Bakauheni terpantau normal.
Untuk angkutan penyeberangan masih di dominasi angkutan barang.
Tetapi kenaikannya tidak signifikan.
Kenaikan arus penyebarangan truk logistik ini hanya sekira 3 persen. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)