Kapal Dirompak Terdampar di Tuba

Kapal Asal Australia Jadi Korban Perompakan, Uang Ratusan Dollar hingga BBM Raib 

Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan akibat aksi perompakan ini korban mengalami kerugian yang cukup banyak.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Humas Polda Lampung
Kapal Yacth yang menjadi korban perompakan. Kapal Asal Australia Jadi Korban Perompakan, Uang Ratusan Dollar hingga BBM Raib  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan akibat aksi perompakan ini korban mengalami kerugian yang cukup banyak.

"Uang 700 dolar australia juga diambil oleh kawanan pencuri," tutur Pandra, Rabu 27 Mei 2020.

Lanjut Pandra, selain uang tunai korban juga kehilangan GPS dan alat navigasi, Handphone Iphone, BBM, Dokumen kapal, paspor, bahan makanan, alat masak.

"Termasuk kemudi kapal lalu dinamo starter, serta accu," imbuh Pandra.

Kronologi Kapal Asal Australia Jadi Korban Perompakan hingga Terdampar di Perairan Tuba

BREAKING NEWS Kapal Asal Australia Terdampar di Perairan Tuba, Diduga Jadi Korban Perompakan

UPDATE Corona di Lampung 27 Mei, Positif Corona 118 Kasus, 10 Meninggal, 48 Sembuh

Banjir Rob dan Gelombang Tinggi, Nelayan di Lampung Selatan Diminta Tak Melaut dan Waspada

Pandra menuturkan saat ini pihaknya berkoodinasi dengan dengan Ditpolair Polda Sumatera Selatan melalui Kasatpolair OKI Polda Sumatera Selatan.

"Karena TKP tindak pidana terjadi di Sumsel, jadi ditindak lanjuti disana sesuai wilayah yuridisnya," kata Pandra.

Pandra menambahkan,Satpolair Polres OKI telah bergerak mengamankan barang bukti berupa GPS, Perahu 8 pk, tv. Perahu stenlis tanpa mesin, tali kapal layar kapal, satu alat pemancar sinyal/ epib.

"Namun tersangka sudah melarikan diri, saat ini masih pengejaran," tandasnya.

Pelaku Diduga 10 Orang

Dipepet dua kapal speedboat, barang berharga kapal layar Hoopla dirampas. 

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pelaku perompakan kapal layar Hoopla diduga lebih dari satu orang.

"Dari keterangan korban, pelaku diduga berjumlah sepuluh orang," kata Pandra, Rabu 27 Mei 2020.

Lanjutnya, korban tak bisa berbuat apa-apa lantaran diantara pelaku tersebut membawa senjata api.

"Empat dari sepuluh orang pelaku diduga membawa senjata api, sehingga korban tak bisa berbuat apa-apa," tutur Pandra.

Pandra menuturkan korban sempat menekan tombol alat keselamatan pelayaran 
EPIRB (Emergency Position Indicating Reported Beacon) namun akhirnya mati lantaran sumber tenaga diambil komplotan pencuri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved