Sopir Truk Bawa Daging Celeng Diamankan
Sopir dan Mobil Truk yang Angkut Daging Celeng Diserahkan Ke Balai Karantina Pertanian
Kapolsek Panjang AKP Adit Priyanto mengatakan proses penyidikan akan dilanjutkan oleh PPNS Balai Karantina Pertanian.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seusai diamankan di Mapolsek Panjang, Rabu (17/6/2020), Sopir Truk beserta truk milik vendor PT Pos Indonesia diserahkan ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung.
Kepolisian Sektor (Polsek) Panjang mengamankan seorang Sopir Truk vendor PT Pos Indonesia yang mengangkut ratusan kilogram daging celeng.
Kapolsek Panjang AKP Adit Priyanto mengatakan proses penyidikan akan dilanjutkan oleh PPNS Balai Karantina Pertanian.
"Nanti dari pihak karantina akan membawa sopir dan mobil truk ke sana," ujar Kapolsek, Rabu (17/6/2020).
Kapolsek menyatakan, pengiriman daging celeng melalui jasa PT Pos Indonesia merupakan modus baru.
Pasalnya, pihaknya baru kali ini menemukan pengiriman daging celeng melalui jasa PT Pos Indonesia.
• BREAKING NEWS Polisi Amankan Sopir Truk Bawa Ratusan Kilogram Daging Celeng
• BREAKING NEWS Sidang Pledoi, JPU KPK Ajukan Perbaikan Berkas Penuntutan Agung dan Raden syahril
• Kisah Calhaj Asal Lampung Utara yang Batal Berangkat Haji Tahun Ini, Nilawati Sudah Tunggu 8 Tahun
• Hari Ini Ulang Tahun Ke-338 Bandar Lampung, Wali Kota Herman HN Ajak Warga Berdoa Bersama
Kapolsek menambahkan, berdasarkan pengakuan tersangka mobil tersebut dibawa dari jambi menuju Lampung menggunakan jalur biasa atau non tol.
Karena telah mengeluarkan bau busuk, lanjut Kapolsek, sopir truk berniat membuang 6 karung daging celeng dengan berat mencapai 900 kilogram ke tepi hutan.
"Pengakuannya mau dibuang di sekitar wilayah Suban, karena menurut sopir disana banyak hutan hutan," tukasnya.
Baru Satu Kali
Yayan Hasyim (35) Sopir Truk vendor PT Pos Indonesia mengaku baru satu kali mengangkut daging celeng.
Daging celeng yang diketahui milik KR, warga Bayung Lincir, Musim Banyuasin, Sumatera Selatan ini rencananya dikirim ke salah satu penerima di Karawaci, Tanggerang.
Selama hampir satu tahun bekerja sebagai Sopir Truk vendor PT Pos Indonesia, Yayan juga mengaku kerap mengambil barang di luar barang kiriman PT Pos Indonesia.
Menurut warga Cirebon, Jawa Barat ini, mengenai tarif atau ongkos kirim, biasa dinegosiasikan dengan pemilik barang.