Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung
Pengakuan Syekh Ali Jaber Soal Penusukan yang Terorganisir hingga Pengalaman Terburuknya
Berikut Tribunlampung.co.id rangkum pengakuan dan pernyataan Syekh Ali Jaber seusai mengalami insiden penusukan di Lampung.
Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pengakuan-pengakuan Syekh Ali Jaber setelah mengalami insiden ditusuk saat ceramah di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) sore.
Syekh Ali Jaber mengalami luka tusukan benda tajam di lengan kanan saat sedang ceramah di Lampung.
Meski begitu, Syekh Ali Jaber mengaku tak kapok untuk datang kembali ke Lampung dan berdakwah.
Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda ketika mengisi kajian di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) sore.
Berikut Tribunlampung.co.id rangkum pengakuan dan pernyataan Syekh Ali Jaber seusai mengalami insiden penusukan di Lampung.
• Fakta-fakta Terbaru Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung
• Syekh Ali Jaber Ungkap Sejumlah Kejanggalan dari Penusukan yang Dialaminya
Pernyataan Syekh Ali Jaber soal Warga Lampung

Mengalami kejadian buruk ditusuk orang tak dikenal, Syekh Ali Jaber memastikan peristiwa tersebut tidak membuatnya punya pandangan buruk terhadap masyarakat Lampung.
"Saya sering ke Lampung dan masyarakat Lampung semuanya baik," ucap Syekh Ali Jaber.
Menurutnya, tindakan pelaku yang menyebabkan tangan kanannya mengalami luka 6 jahitan bukan mewakili sifat dan perilaku masyarakat Lampung.
Bahkan, Syekh Ali Jaber berencana menjadikan Bandar Lampung sebagai salah satu pusat hafiz atau penghafal Alquran.
Tetap jaga persatuan antar umat beragama
Syekh Ali Jaber meminta para ulama dan organisasi masyarakat tidak terpancing dengan insiden penusukan yang menimpanya.
Syekh Ali Jaber meminta masyarakat tetap berbaik sangka dan menjaga persatuan dan hubungan baik antar umat beragama.
"Jangan terpancing. Jaga persatuan antarumat beragama dan tetaplah berbaik sangka," imbuh Syekh Ali Jaber.
Pengalaman Terburuk